[caption id="attachment_378668" align="aligncenter" width="300" caption="Poros Pemuda Energi Jatim berjalan menuju Kantor Perwakilan SKK Migas di Surabaya untuk melakukan aksi. (Bayu M. Wicaksono)"][/caption]
Pasca-diberlakukan pada Selasa (18/11), harga baru BBM bersubsidi masih menuai kontroversi. Kali ini massa yang terdiri atas HMI, GMNI, GMKI, KAMMI, dan BEM yang mengatasnamakan Poros Pemuda Energi Jatim yang berasal dari Surabaya, Bangkalan, Malang, dan Jombang di Jawa Timur menyatakan penolakan terhadap kebijakan tersebut dengan melakukan aksi di depan Kantor Perwakilan SKK Migas di Surabaya.
Dibandingkan dengan aksi penolakan harga BBM yang dilakukan minggu lalu di berbagai lokasi di Surabaya, aksi kali ini sukses menghadirkan lebih banyak massa. Tidak kurang dari tujuh puluh mahasiswa turun ke jalan hari ini. Pihak kepolisian pun telah menerjunkan personel-personelnya dari satuan binmas, lantas, dan unit satwa Polrestabes Surabaya. Beberapa peleton Brimob dari Polda Jatim pun didatangkan dalam rangka pengamanan dan pengaturan lalu lintas. Personel kepolisian disebar sepanjang Jln. Panglima Sudirman. Satu buah mobil water canon pun telah disiagakan.
Para mahasiswa ini mulai berkumpul di sekitar Monumen Bambu Runcing sebelum zuhur. Kemudian, aksi dimulai dengan berjalan kaki menuju Kantor Perwakilan SKK Migas yang berjarak sekitar 100 meter. Spanduk utama bertuliskan "Jatim Gigit Jari, Setan Bersuara" dibentangkan sepanjang jalan. "Setan" sendiri merupkan akronim dari sepuluh tuntutan yang diajukan oleh kelompok mahasiswa ini.
Mukhlis Said selaku koordinator aksi mengaku memilih SKK Migas sebagai sasaran aksi karena mahasiswa telah menggelar upaya menuntut keadilan di DPRD dan Pertamina tetapi tidak ada niat baik hingga sekarang dari pejabat instansi-instansi itu untuk memperhatikan nasib rakyat. Bila ditelisik lebih jauh, SKK migas juga dapat menjadi titik masuk untuk membongkar harga produksi minyak yang selama ini selalu ditutupi oleh pemerintah.
Pemerintah hingga sekarang justru menggunakan harga minyak hasil olahan lembaga asing di Singapura. Padahal, untuk memproduksi minyak di Indonesia, negara menjamin penggantian biaya produksi itu melalui skema cost recovery. Bahkan, nilai cost recovery dibayarkan oleh negara melalui penyerahan minyak mentah kepada perusahaan minyak.
[caption id="attachment_378669" align="aligncenter" width="300" caption="Personel kepolisian disiagakan di halaman Kantor Perwakilan SKK Migas. (Bayu M. Wicaksono)"]
SKK Migas Tetap Beroperasi
Meskipun akan didemo oleh mahasiswa, pegawai SKK Migas tetap berkantor seperti biasa. Ed, bagian keamanan Kantor Perwakilan SKK Migas di Surabaya menjelaskan tidak ada perubahan aktivitas kantor hari ini.
Akan tetapi, di halaman kantor dan beberapa blok di sekitar kantor telah dijaga oleh pihak kepolisian. Kompol Gatot dari Polrestabes Surabaya mengharapkan demonstrasi berlangsung kondusif. Hal itu sudah dinyatakan pula oleh Jalisman Filihan selaku koordinator lapangan. “Ini aksi damai ya kawan-kawan. Jangan bertindak sendiri-sendiri. Selalu sampaikan kepada korlap apabila ada sesuatu,” tuturnya saat memberikan taklimat sebelum melakukan aksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H