Mohon tunggu...
Bayu Kristanto
Bayu Kristanto Mohon Tunggu... -

Analis Politik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ayo, Hadiahkan Cermin ke PDIP !

12 April 2019   14:45 Diperbarui: 12 April 2019   15:07 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Megawati punya pesan kepada anda yang tidak memilih atau golput Pemilu 2019 nanti. Pesannya adalah anda semua pengecut dan tidak punya harga diri. "Emang selama ini kamu makan dari mana ?" lanjut Bu Mega. Sadis, bukan? Bagi saya, inilah wajah politik lama yang feodal, primitif dan purbakala. Sudah sepantasnya, sikap-sikap politik seperti ini kita museumkan.

Sikap politik seperti ini hidup di zaman raja-raja yang lalim. Para raja ini merasa memberi makan kepada rakyatnya itu adalah privilage, suatu hal yang istimewa atas kebaikan hatinya, ia tidak merasa sebagai pelayan publik di mana hal itu memang sudah bagian dari tugasnya. Namun, nyatanya sikap feodal ini masih hidup di bumi Indonesia. Bahkan, muncul dari seorang pimpinan partai politik yang mengaku paling nasionalis dengan slogan populer "partainya wong cilik".

Sebetulnya, sederhana saja. Orang golput karena tidak percaya, kecewa, bahkan muak atas sikap politisi lama. Kasus Korupsi, kinerja legislasi yang buruk, hobi bolos di sidang parlemen menjadi makanan hari-hari publik. Bahkan, kinerja anggota DPR periode ini adalah yang terburuk setelah reformasi. Siapa juaranya ? ya, PDIP dengan 109 kursi. PDIP juga menjuarai korupsi kepala daerah terbanyak sepanjang tahun 2018, dengan jumlah 8 kepala daerah, disusul Golkar dengan 5 kepala daerah.

(Baca juga INI) 

Bahkan di tahun 2019 ini, kader PDIP, Supian Hadi yang adalah Bupati Kotawaringin Timur, sukses memecahkan rekor korupsi dengan kerugian negara tertinggi mencapai 5,8 triliun rupiah. Nilai ini lebih besar dari kasus e-KTP sebesar 2,3 triliun dan BLBI sebesar 4,58 triliun. Lalu, bukannya evaluasi partainya, malah publik yang sudah muak dituding pengecut dan tidak punya harga diri. Sungguh hebat !

Belum lagi, 100 dari 109 anggota DPR PDIP kembali mencalonkan diri. Terbanyak di antara partai politik lainnya. Untuk itu, pertanyaan yang pantas diajukan kepada beliau adalah siapa yang tidak punya harga diri ? Kami yang tidak mau memilih kembali atau mereka yang mencalonkan diri kembali ? Tolong ibu jawab, ya! Mohon maaf, Ibu. Saya memang tidak Golput, tapi jangan mimpi saya akan pilih kembali politisi lama, apalagi PDIP.

Secara khusus, saya punya usul bagi mereka yang muak pada politisi lama. Sikap politik yang feodal, primitif dan purbakala ini pantas untuk dilawan. Untuk itu, silahkan anda semua hadiahkan cermin dan kirim ke Kantor PDIP sebagai simbol perlawanan! Juga sebagai hadiah atas politik feodal, primitif dan purbakala mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun