Mohon tunggu...
Bayujati Prakoso
Bayujati Prakoso Mohon Tunggu... Jurnalis - Tangerang, Banten, pada 09 Juli 1997. Saat ini, tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Public Relations Tahun Akademik 2015 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Memiliki hobi dan minat dalam membaca, menulis & editing.

Lahir di Tangerang, Banten, pada 09 Juli 1997. Saat ini, tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Public Relations Tahun Akademik 2015 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Memiliki hobi dan minat dalam membaca, menulis & editing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kado Milad IMM 55 Tahun: Kehadiran Karya Manifesto Cendekiawan Berpribadi (2019)

22 Maret 2019   06:26 Diperbarui: 25 Maret 2019   23:12 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kata orang bijak, goresan tinta ulama tak kalah dengan percikan darah syuhada. Buku ini merupakan goresan pena hasil buah pikir para cendekiawan muda yang lahir dari rahim IMM. kita perlu mengapresiasi sembari memelihara budaya literasi di tengah-tengah Ikatan. Selamat membaca! --Robby Rodliyya Karman. Sekretaris Jenderal DPP IMM 2018-2020


Perjalanan IMM yang akan memasuki usia satu abad membutuhkan refleksi gerakan dari para kadernya. Adanya ruang refleksi bagi gerakan IMM akan menghadirkan gerakan inklusif, progresif, dan adaptif terhadap dinamika dan perkembangan zaman yang kian kompleks. Artinya, secara kolektif gerakan IMM harus terus melakukan evaluasi dan refleksi gerakan, khususnya pada saat milad yang hampir dirayakan setiap tahun. Hadirnya buku Manifesto Cendekiawan Berpribadi ini patut untuk dijadikan bahan refleksi gerakan IMM secara kolektif. --Makhrus Ahmadi. Penulis Buku Genealogi Kaum Merah, pendiri Penerbit Litera


Manifesto Cendekiawan Berpribadi merupakan bacaan wajib bagi kader IMM. Di dalam buku ini kita bisa menemukan serpihan-serpihan pemikiran, ide, dan inspirasi bagi gerakan IMM di akar rumput. Ada tiga spirit terdapat dalam buku ini. Di antaranya, spirit literasi, spirit membongkar dan menggali substansi perjalanan gerakan IMM, dan spirit untuk bermasyarakat. Tentu saja sub-subjudul dalam buku ini amat menarik untuk menyikapi kondisi IMM kekinian, tujuannya tak lain untuk menjadikan IMM lebih baik dan membumi. Sebab itulah kemudian, buku ini menjadi pilihan tepat untuk kita melengkapi referensi studi ke-IMM-an dan juga panduan untuk selalu berfastabiqul khairat. IMM hebat, IMM jaya! --Rully Onzo. Motivator dan Inspirator Pemuda Indonesia, Duta Mahasiswa Berkarakter 2012


Seorang filsuf pernah berujar bahwa kehidupan yang tak pernah direfleksikan adalah tak layak dijalani. Perjalanan IMM sebagai organisasi yang terus bergerak menunjukkan eksistensinya, tentu juga tak terlepas dari potensi-potensi penyimpangan dari maksud dan tujuan awal berdirinya. Tentu hal ini terkait dengan tafsiran-tafsiran (memaknai) gerakan IMM. Dengan demikian autokritik dan refleksi dalam suatu organisasi menjadi keniscayaan untuk mampu melompat jauh membangun peradaban. Autokritik yang dilayangkan Mega Saputra misalnya bahwa aksi transaksional-pragmatis yang pada akhirnya hanya melahirkan watak berpikir teknis, bukan etis. 

Buku Manifesto Cendekiawan Berpribadi ini mengajak kita untuk berpikir dan berbuat maju ke depan, supaya IMM dapat menjadi organisasi yang ikut berperan aktif membangun peradaban bangsa. Selanjutnya, agenda menegaskan peran IMM dan rumusan gerakan progresif ikatan dalam bagian kedua dan ketiga buku ini menjadi bagian tafsir dari kader-kader IMM Jaktim. Dengan demikian buku ini layak untuk dibaca dan didialogkan bahkan didiskusikan oleh siapa pun yang berharap IMM sebagai pelita di tengah kegelapan kehidupan dunia. --Ari Susanto. Kabid Ekowir DPP IMM, Penulis Buku Membumikan Gerakan Sosial Islam Progresif dan Tugas Intelektual Muslim

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun