Mohon tunggu...
Bayujati Prakoso
Bayujati Prakoso Mohon Tunggu... Jurnalis - Tangerang, Banten, pada 09 Juli 1997. Saat ini, tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Public Relations Tahun Akademik 2015 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Memiliki hobi dan minat dalam membaca, menulis & editing.

Lahir di Tangerang, Banten, pada 09 Juli 1997. Saat ini, tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Public Relations Tahun Akademik 2015 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Memiliki hobi dan minat dalam membaca, menulis & editing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepetik Harapan untuk Negeri Tercinta

26 Mei 2017   11:03 Diperbarui: 21 Juni 2017   13:11 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepetik Harapan untuk Negeri Tercinta

oleh: Bayujati Prakoso

Melintasi kemampuan diri seraya hadir dalam sebuah mimpi.

Inikah mimpi atau kenyataan?

Sebuah negeri yang kaya, dengan hadir laut, tanaman, ladang, dataran yang luas disetiap sisi kehidupan ini,

Negeri yang subur, makmur namun kesuburan dan kemakmuran tidak semua merasakan hal itu,

Kemakmuran untuk negeri seolah sirna,

Ikrar para elit yang diagung-agungkan seakan dapat menyelesaikan problematika negeri,

Tidak semua mencerminkan falsafah bangsa,

Negeri yang luas ini, dimanfaatkan kekayaannya hanya untuk kepentingan sesaat,

dimana kalian wahai elit negeri ini?,

Apa yang kalian lakukan?,

Pancasila sebagai landasan falsafah bangsa sudah selayaknya untuk diperjuangkan dan diterapkan,

Negara yang kerap hadir, kalian permalukan dihadapan kami,

Jika selalu. selalu, dan selalu seperti ini,

Maka, negeri yang sudah hidup ini seakan mati ditelan nafsu,

Kejahatan yg luar biasa di tegakkan, hukum di ringankan, pemberdayaan seolah hilang, penindasan dan kesenjangan semakin tinggi,

Dimana letak tanggungjawabmu sebagai pemangku wahai elit negeri ini,

Bagai arus angin yang kuat, menerjang ombak seperti cermin negeri ini yang rumit dengan segala kepentingan,

Tapi, disetiap doa yang kami panjatkan, ada seuntai kata yang dilantunkan yakni semoga kalian dapat menjalankan amanah dengan sesungguhnya, dan semoga Bumi pertiwi mengizinkan untuk tetap hidup dan tetap jaya untuk sekarang dan masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun