Mohon tunggu...
Bayu Geni
Bayu Geni Mohon Tunggu... Editor - Blogger Independen

Tinggal di pinggiran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Titik Balik Perminyakan: Pertamina Perusahaan Kelas Dunia

22 Mei 2020   10:53 Diperbarui: 22 Mei 2020   13:42 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2018 misalnya, kontribusi total Pertamina Grup di APBN mencapai Rp 120,8 triliun. Terbesar dalam sejarah. Jumlah tersebut terdiri dari setoran pajak dan dividen. Selain itu, Pertamina juga berkontribusi melalui setoran di sektor hulu, seperti Signature Bonus dan Government Entitlement yang mencapai Rp 154 triliun pada 2018.

Saat ini, Pertamina telah hadir di 13 negara, baik sebagai operator, mitra, maupun dalam bentuk kepemilikan perusahaan yang dikontrol Pertamina. Total produksi migas lapangan luar negeri tersebut mencapai 101.000 BOPD minyak bumi dan 268 juta MMSCFGPD gas bumi. Luar biasa.

Tidak hanya unggul di dalam negeri, Pertamina juga telah menunjukkan eksistensinya di sejumlah negara lain. Contohnya, produk pelumas Pertamina yang telah merambah pasar internasional di 17 negara, termasuk membangun pabrik berstandar internasional di Indonesia dan Thailand. Begitu juga dengan industri penerbangan, Avtur Pertamina telah dipasarkan di 60 airport seluruh dunia. Sungguh membanggakan.

Selain itu, sejumlah produk Petrokimia telah memasuki pasar internasional, di antaranya seperti Green Coke, Exdo-4 dan SF-05. Terakhir, pada 2019, Pertamina juga mulai merambah ke bisnis bunker (pengisian bahan bakar kapal laut) dengan target awal pasar di Singapura. Kondisi sudah terbalik. Indonesia mulai unjuk gigi.

5df0af9b6a37b-5ec7745f097f3662b72e3d42.jpeg
5df0af9b6a37b-5ec7745f097f3662b72e3d42.jpeg
Ada sekitar 32.000 karyawan Pertamina saat ini, dari jumlah itu, sekitar 62 persen di antaranya adalah milenial atau mereka yang berusia di bawah 35 tahun. Hal itu mununjukkan, perusahaan ini telah bersiap untuk bersaing di masa depan. Energi mereka untuk berinovasi dan menghadapi tantangan sedang meletup-letup.

Di masa depan, cita-cita untuk mandiri dalam penyediaan energi akan segera terwujudkan. Bahkan lebih dari itu, Indonesia barangkali tak lama lagi akan mengalami titik balik perminyakan. Mungkin bukan sebagai eksportir minyak mentah, tapi sebagai produsen barang jadi yang siap dipasarkan ke seluruh dunia. Hal itu telah terlihat dari sepak terjang Pertamina yang telah menunjukkan maqomnya sebagai perusahaan kelas dunia.

Bayu Geni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun