Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Empati dan Hubungan Antar Manusia (Ketika Bantuan Tak Berbalas)

6 Januari 2025   15:08 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:58 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunikasi antar personal; sumber : freepik.com

Teman saya juga sudah mencoba berkunjung ke rumah sahabatnya, sayangnya hasil akhir tidak mendapat sambutan baik. Walaupun nomer kontak teman saya tidak diblokir namun penolakan tanpa alasan jelas membuat teman saya kepo tak berujung sampai hari ini.

Refleksi Diri

Pengalaman teman tersebut sedikit membuat saya ikut merenung. Mengapa sahabat teman saya melakukan hal itu? Apakah ada miskomunikasi? Atau mungkin sahabat teman saya memiliki alasan tertentu yang tidak saya pahami? 

Alih-alih ikut terbawa emosi, saya mencoba melihat situasi ini dari perspektif yang lebih luas untuk menjadi pembelajaran diri sendiri. Hal ini ditujukan khusus untuk hubungan antar manusia dalam komunikasi antar personal.

Dinamika Hubungan Antar Manusia

Hubungan manusia tidak selalu berjalan mulus. Ada saat-saat di mana harapan kita tidak terpenuhi, bahkan dari orang yang kita anggap dekat. Namun, pengalaman ini mengajarkan saya beberapa hal penting:

Empati Tidak Harus Berbalas
: Membantu orang lain sebaiknya dilakukan tanpa pamrih. Jika bantuan kita dihargai, itu bonus; jika tidak, tetaplah bangga karena telah berbuat baik.

Komunikasi Adalah Kunci: Banyak masalah dalam hubungan terjadi karena kurangnya komunikasi yang jelas. Jika merasa ada yang janggal, tanyakan langsung dengan kepala dingin.

Memahami Perspektif Lain: Kadang, tindakan orang lain didasari oleh alasan yang mungkin tidak kita ketahui. Memberikan ruang untuk memahami sudut pandang mereka adalah tanda kedewasaan.

Mengambil Pelajaran

Meski pengalaman ini mengecewakan, teman saya memilih tidak menyimpan dendam. Sebaliknya, teman saya menganggap momen ini sebagai pelajaran tentang pentingnya keikhlasan dalam membantu. Lagipula, kebaikan yang kita berikan akan kembali pada kita dalam bentuk lain, meskipun tidak langsung dari orang yang sama, begitu kata teman saya dengan bijak.

Penutup

Kehidupan selalu memberikan kejutan, termasuk dalam hubungan antar manusia. Yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya. Saat bantuan kita tak dihargai, tetaplah percaya bahwa kebaikan tidak pernah sia-sia. 

Sebagaimana kata pepatah, "Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai."

Melalui pengalaman ini, saya belajar untuk terus menebarkan kebaikan, terlepas dari balasan yang saya terima. Karena pada akhirnya, tindakan baik adalah cerminan dari siapa kita, bukan dari bagaimana orang lain memperlakukan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun