Kesepakatan diambil jika pada akhirnya si ibu akan berangkat pada jam keberangkatan awal dengan membawa dua anak terakhir lebih dulu. Selanjutnya, si ayah akan menyusul pada penerbangan selanjutnya pada selang jam berbeda dari jam keberangkatan si ibu.
Resiko Bepergian Terpisah
Resiko memesan tiket penerbangan dengan jadwal berbeda pastinya ada. Terutama jika penerbangan mengalami keterlambatan atau delay.Â
Belum lagi waktu tunggu si ibu yang lebih lama karena harus menunggu suami dan anak tertua yang tiba pada penerbangan berikutnya. Namun pasangan suami istri ini sudah sepakat menjalani strategi seperti ini jika bepergian bersama menggunakan maskapai penerbangan.Â
Alasan Utama
Alasan utama dari cara bepergian seperti ini kata si ibu untuk menghindari anak-anak yang masih kecil kehilangan sosok orang tua jika terjadi sesuatu pada penerbangan seperti kecelakaan yang menewaskan penumpangnya.Â
Menurut pemikiran si ibu dan suaminya, jika salah satu dari keduanya tiada setidaknya masih ada satu sosok orang tua untuk menjaga dan membersamai buah hati mereka yang tersisa.Â
Mendengar cerita si ibu, saya menjadi tertegun. Buat saya cerita ini menjadi pengetahuan baru tentang cara menyiasati kehilangan orang terdekat jika sedang bepergian dalam satu waktu yang sama.Â
Penutup
Hmm idenya boleh juga walaupun pastinya akan ada resiko dari segi waktu, biaya dan tenaga yang mungkin lebih ekstra dikeluarkan daripada bepergian serentak dalam waktu bersamaan.
Memang sih yang namanya takdir kematian bisa datang kapan dan dimana saja tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Namun sebagai manusia rasanya tidak ada salahnya melakukan upaya untuk menghindari dampak lebih luas dari kejadian tidak diinginkan. Â Â
Jadi gimana, apakah kalian akan meniru konsep seperti ini juga??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H