Untungnya sang anak balita yang besar ini tidak rewel dan bersedia saya ajak berbincang sambil memainkan boneka pada tangannya.Â
Setelah sang ibu beres memberikan susu formula pada balita yang kecil akhirnya ibu tersebut duduk disamping saya.Â
Spontan saat itu juga saya bertanya, si ibu ini mau pulang ke mana, kenapa masih ada di dalam ruang tunggu bagasi dan kenapa tidak keluar ruangan. Apakah sedang menunggu jemputan atau bagaimana?
Istri yang Terpisah dari Suami
Dan si ibu bercerita ia sedang menunggu suami dan anak sulungnya yang terbang dari Yogyakarta ke Jakarta dengan penerbangan berbeda.Â
Hal ini tentu saja menggelitik rasa penasaran saya. Apakah tidak kebagian tiket pesawat dalam satu penerbangan sampai harus terbang secara terpisah? Atau ada kejadian lain?Â
Ibu tersebut akhirnya bercerita jika sejak mempunyai anak, ia dan suami setiap kali mudik lebaran ke Yogyakarta selalu memesan tiket pesawat dengan jam keberangkatan berbeda. Ternyata ini ada cerita yang menjadi penyebab dibaliknya.
Trauma Kehilangan Orang Terdekat
Ibu ini ternyata mempunyai pengalaman traumatis berkaitan dengan kehilangan orang terdekat. Jadi beberapa tahun lalu kakak kandung si ibu mengalami kecelakaan dalam penerbangan pesawat. Sayangnya tidak ada penumpang pesawat yang selamat dalam peristiwa tersebut.
Kakak kandung si ibu adalah perempuan berikut suami dan anak terbesar. Sedangkan anak terkecil tidak ikut serta karena sedang ada kegiatan di sekolahnya.Â
Adapun tujuan kepergian keluarga kakak kandung si ibu ini dalam rangka mengantar anak terbesarnya untuk melanjutkan studi di luar pulau.Â
Sekarang anak kandung terkecil kakak yang notabene adalah keponakan si ibu diasuh dan dibesarkan oleh kakek nenek atau orangtua si ibu di Yogyakarta.
Bepergian secara Terpisah
Dari peristiwa tersebut, si ibu dan pasangannya atau suami bersepakat jika bepergian tidak akan bersama-sama dalam waktu bersamaan. Mereka sepakat akan berbagi tugas siapa dengan siapa yang berangkat lebih dulu.Â