Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Decluttering, Melepas Kebendaan dengan Cara Elegan

11 Januari 2024   18:39 Diperbarui: 15 Januari 2024   18:23 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyortir barang yang sudah tidak digunakan, sumber, doc: freepik.com

Kepemilikan benda-benda yang dimiliki sebagian besar orang, sering dibeli atas dasar keinginan bukan kebutuhan. Akibat yang terjadi jumlah benda-benda hasil pembelian terlihat semakin banyak. 

Bahkan saking banyaknya keberadaan benda dari hasil pembelian, tempat penyimpanan benda tersebut sampai penuh sesak. Akhirnya benda-benda menjadi berserakan dan tidak tersusun rapi.

Mengelola Keinginan 

Alasan seseorang terus membeli dan memiliki sebuah benda yang bukan atas dasar kebutuhan ternyata tidak surut seiring bertambahnya usia.

Padahal seiring bertambah usia pengendalian diri seseorang terhadap keinginan kebendaan seharusnya semakin berkurang. 

Ada yang lebih penting untuk dicari, dikejar dan dimiliki selain berhala terhadap kebendaan. Toh pepatah mengatakan bahwa, "Harta benda tidak akan dibawa mati".

Penyebab Mengumpulkan Banyak Barang Sejenis

Seseorang yang mempunyai kecenderungan mengumpulkan barang sejenis biasanya ada latar belakangnya. Bisa dari hobi atau lapar mata saja pada apa yang terlihat. Ringkasannya sebagai berikut; 

1. Hobi Koleksi

Keinginan membeli barang sejenis secara berlebih terkadang dipengaruhi oleh hobi mengoleksi kebendaan. 

Misalnya penyuka motor besar akan terus membeli motor besar setiap ada varian terbaru. 

Ada Lagi penyuka tas tangan merk tertentu akan selalu membeli edisi varian terbaru setiap tas tangan merk tertentu mengeluarkan varian baru.  

2. Pengaruh Media Sosial

Sudah punya jaket tebal warna merah, tapi karena ada selebgram memakai dan promosi jaket tebal warna biru melalui media sosial eh masih juga punya niat memiliki. Ujung-ujungnya check out atau membeli barang melalui aplikasi ecommerce. 

Akhirnya mempunyai dua jaket tebal dengan fungsi yang sama hanya beda warna saja. Padahal jaket tebal itu sesekali saja digunakan saat libur ke pegunungan.

Jadi pengaruh media sosial untuk mempengaruhi keinginan seseorang terhadap kepemilikan benda-benda juga besar.

Tempat Penyimpanan Terbatas

Mempunyai benda-benda sejenis dengan jumlah banyak pastinya membutuhkan tempat penyimpanan yang mumpuni. 

Karena keterbatasan tempat penyimpanan, biasanya benda-benda yang kita miliki terserak atau bertumpuk begitu saja.

Benda-benda berserak membuat ruangan tidak rapi serta terlihat tidak enak dipandang mata.

Decluttering

Istilah Decluttering secara umum adalah menyingkirkan benda-benda tidak terpakai di rumah. Caranya dengan menyortir benda-benda yang tidak digunakan lagi terlebih dahulu. 

Hasil penyisihan dari benda-benda yang sudah tidak dibutuhkan bisa disumbangkan ke orang lain yang membutuhkan atau dibuang begitu saja. 

Tindakan  Decluttering juga bisa dilakukan pada benda bekas pakai yang mempunyai value tinggi. Nantinya benda - benda ini disebut preloved . Barang preloved bisa dijual pada kelompok penyuka barang preloved.

Makna  Decluttering dan Rasa Cukup

Memaknai Decluttering tidak sekedar menyortir barang yang sudah tidak terpakai untuk disingkirkan. Kalau kegiatan Decluttering hanya sampai menyortir barang untuk disingkirkan terkadang ada rasa "sayang" dan tidak ikhlas membuangnya.

Supaya kegiatan Decluttering berjalan lancar dan Kita merasa legawa, tanamkan rasa "cukup" pada kebendaan. 

Lebih baik lagi jika Kita bisa mengendalikan diri untuk tidak membeli barang sejenis selama ada barang yang sama dan masih berfungsi dengan baik. 

Manfaat Decluttering

Banyak manfaat yang didapatkan dari tindakan Decluttering. Pertama membuat tempat penyimpanan lebih lega. Hasilnya ruangan akan terlihat lebih rapi dan indah dipandang.

Manfaat kedua, tindakan Decluttering baik untuk kesehatan mental. Melihat ruangan yang rapi secara tidak langsung akan membuat Kita bisa berpikir jernih, fokus dan lebih sehat secara psikis. 

Tindakan Decluttering, mengajarkan Kita untuk melepaskan kepemilikan terhadap benda-benda dengan cara berbagi. Membagikan benda yang sudah disortir pada orang yang membutuhkan tentu lebih mempunyai nilai dan bermanfaat. 

Penutup

Tindakan Decluttering tidak perlu ada sepanjang Kita bisa mengendalikan kepemilikan benda-benda atas dasar keinginan. Miliki dan beli benda-benda berdasarkan kebutuhan bukan sekedar keinginan. 

Jadi gimana sudah siap melepas kebendaan dengan cara elegan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun