Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena Phubbing, Pengabaian yang Bisa Bikin Putus Hubungan antar Personal

2 Januari 2024   06:33 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:42 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Phubbing, pengabaian karena sibuk dengan gadget, sumber : freepik.com

 

Phubbing gabungan dari "Phone + Snubbing", ini adalah kondisi ketika seseorang mengabaikan yang ada disekitarnya karena sibuk memperhatikan layar gadget.

Pada kondisi ini bisa terjadi ketika dua orang terlibat komunikasi namun salah satunya secara perlahan mengalihkan perhatian dari lawan bicara ke layar gadget. 

Cara beralih perhatian seperti phubbing adalah tanda bahwa lawan bicara sudah tidak berminat atau sudah tidak tertarik dengan topik pembicaraan. 

Secara tidak langsung melakukan phubbing adalah pengabaian tersamar atau ketidaktertarikan dengan cara halus. Masalahnya ini dilakukan secara "face to face" di hadapan  lawan bicara secara langsung. 

Kurang tertariknya pada topik pembicaraan dengan melakukan phubbing bisa terlihat dari ekspresi, raut wajah dan sikap yang bisa diamati secara langsung.

Lebih Tertarik Dunia Maya

Keberadaan benda gadget semakin memperparah fenomena "Phubbing". Sebagian besar orang dalam situasi dan kondisi apapun terlihat selalu menggenggam gadget baik sedang atau tidak digunakan.

Hal ini semakin mempertegas ketertarikan orang jaman now terhadap komunikasi yang riuh di jagat maya daripada komunikasi berhadapan "face to face" secara personal dengan manusia di dunia nyata

Sering Kita melihat di sebuah tempat makan ada satu keluarga besar duduk bersama menghadap meja makan namun semua anggota keluarga sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Alih-alih berinteraksi dengan anggota keluarga sambil makan bersama malah semuanya asyik menatap layar gadget. Padahal sudah susah payah berkumpul di suatu tempat tapi tetap saja tidak ada interaksi dalam komunikasi yang hangat.

Inilah awal dari fenomena phubbing. Bagaimana kegiatan dan keriuhan serta cara berinteraksi dalam dunia maya lebih menarik perhatian daripada berinteraksi dan berkomunikasi langsung di dunia nyata.  

Dampak Phubbing

Phubbing dalam kaitannya hubungan interaksi langsung antar personal berlaku pada hubungan relasi, asmara, pertemanan, keluarga sampai pekerjaan. 

Fenomena phubbing semakin terlihat nyata pada orang yang dibesarkan dengan cara pengabaian. Pada kasus ini orang tersebut sejak kecil jarang mendapat apresiasi atas segala upaya yang sudah dilakukan. 

Lalu dampak phubbing itu apa saja? 

1. Nir-Empati 

Orang nir-empati hanya ingin didengar tanpa mau mendengar. Sebagian bahkan sangat sulit menempatkan diri pada posisi orang lain. Hal ini terlihat ketika sedang terlibat dalam pembicaraan biasanya orang yang nir-empati mudah terdistraksi atau teralihkan perhatian pada apa saja yang ada di dekatnya. 

Dari yang tadinya menatap lawan bicara secara perlahan beralih menatap dan sibuk dengan layar gadget. Ia tidak menyadari jika perbuatannya menyinggung lawan bicaranya. 

2. Salah Paham

Orang yang melakukan phubbing akan meninggalkan kesan ketidakseriusan menanggapi obrolan lawan bicaranya. Biasanya lawan bicaranya merasa diabaikan atau merasa tidak ditanggapi. 

Ini akan menjadi kesalahpahaman dalam interaksi walaupun bagi yang melakukan phubbing tidak mempunyai niat mengabaikan. 

3. Putus Hubungan

Jika phubbing sudah menjadi kebiasaan dalam berinteraksi tidak tertutup kemungkinan hubungan antar personal akan memburuk, semakin tidak baik dan bisa berakibat pada putus hubungan. 

Hal ini terjadi karena pihak yang merasa diabaikan sudah merasa tidak dihargai keberadaan dirinya terutama ketika sedang berinteraksi. 

Solusi Supaya Tidak Phubbing

Perilaku phubbing bisa dikategorikan nir-empati karena kurang bisa menjadi pendengar dan pemerhati yang baik pada lawan bicaranya.

Solusi untuk meminimalisir phubbing bisa dilakukan dengan cara sederhana sebagai berikut

1. Simpan Gadget

Ketika sedang melakukan komunikasi antar personal simpan semua peralatan elektronik seperti gadget dan laptop. Perhatikan mimik lawan bicara dengan seksama. Simak topik pembicaraan dengan serius sehingga bisa memberikan umpan balik. 

Jika sedang sibuk berkegiatan yang mengharuskan memegang gadget maka minta ijin sejenak untuk beralih perhatian. Lebih baik lagi jika menahan diri untuk tidak melihat gadget selama sedang melakukan komunikasi antar personal. 

2. Jadi Pendengar yang Baik

Ketika diajak berkomunikasi itu artinya Kita sedang dibutuhkan untuk menanggapi sebuah topik. Apapun itu usahakan menjadi pendengar yang baik.

Menjadi pendengar yang baik artinya Kita mencurahkan perhatian dan waktu untuk menyimak pembicaraan dari lawan bicara.

3. Kita Tidak Bisa Sendiri

Sebagai makhluk sosial Kita tidak bisa egois hanya memikirkan kepentingan Kita saja. Ada kalanya posisi Kita akan menjadi orang yang membutuhkan pendengar yang baik dalam berkomunikasi.

Jadi jangan sampai suatu saat orang akan memperlakukan hal yang sama ketika Kita sedang membutuhkan orang lain menjadi pendengar yang baik. Untuk itu pentingnya saling menanggapi ketika sedang berkomunikasi tanpa melakukan pengabaian dalam bentuk apapun. 

Penutup

Fenomena phubbing jika dibiasakan bisa berkembang menjadi sikap masa bodoh dan berujung ke antisosial. Tidak ada lagi rasa saling menghargai dan empati pada lawan bicara.

Padahal sejatinya Kita adalah makhluk sosial yang harus merawat hubungan antar personal dengan cara berempati tanpa pengabaian. 

Jadi sudah siap menyimpan gadgetmu jika sedang berkomunikasi antar personal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun