Banyak orang memberikan pembelaan jika alasan empati yang diberikan pada salah satu pihak korban perang karena jumlahnya lebih banyak. Alasan lainnya korbannya sebagian besar berasal dari penduduk sipil yang tak berdosa termasuk orang tua dan anak-anak.
Selain jumlah yang lebih banyak, pembelaan sepihak diberikan atas dasar hubungan kedekatan dan kesamaan keyakinan. Alhasil empati pada korban perang diberikan untuk salah satu pihak saja.
Empati untuk Semua Korban Perang
Sejatinya empati yang memanusiakan manusia tidak boleh pilih kasih. Jika fokus pada korban perang tak berdosa maka kedua belah pihak korban perang harus diberikan empati yang sama.
Pada banyak kasus perang, yang salah adalah pemimpin negara yang tidak punya sifat kenegarawanan, nir kemanusiaan dan lebih mengedepankan nafsu berkuasa semata. Negara dan rakyat hanya jadi korban keegoisan pemimpinnya saja.Â
Penutup
Seperti kata pepatah, "Mau belajar apapun, mau bertindak apapun, sebaiknya belajar dulu memanusiakan manusia yang sesungguhnya".
Karena jika Kita sudah bisa memanusiakan manusia yang sesungguhnya maka empati yang Kita miliki akan berlaku sama untuk semua manusia termasuk korban perang tanpa terkecuali. Salam Damai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI