korban perang tentu saja selisih pendapat tersebut sudah tidak bisa dibenarkan.
Selisih pendapat itu hal yang biasa dalam kehidupan manusia. Namun ketika selisih pendapat sudah sampai memakan harta benda bahkan nyawa sepertiDi Era Digital saat ini setiap manusia berlomba menunjukkan kehebatan untuk kebaikan.
Namun tidak sedikit yang menunjukkan kehebatan hanya untuk nafsu berkuasa saja tanpa memikirkan dampak pada orang lain.
Naluri (hewaniah) pada diri manusia untuk menunjukkan kehebatannya terkadang sampai kelewat batas. Sampai-sampai tidak memikirkan rasa kemanusiaan.
Perang dan Kekuasaan
Adanya kebijakan "perang" sebagai jalan keluar yang dilakukan beberapa pemimpin negara bukan tanpa alasan. Walaupun untuk sebagian besar orang, Â alasan yang dikemukanan pemimpin negara tersebut tidak masuk akal dan terkesan berlebihan.
Atas nama kekuasaan, ambisi dan merasa digdaya para pemimpin negara tersebut lebih memilih jalan perang tanpa memikirkan korban yang akan berjatuhan.
Padahal untuk ukuran skala negara yang lebih luas ada jalan diplomasi ketika terlibat perbedaan pendapat sehingga bisa terhindar dari pertikaian yang berujung "perang".
Memilih jalan perang menunjukkan cara berpikir manusia yang giat mengejar "sesuatu" tapi lupa berpikir tentang tragedi kemanusiaan (korban perang) yang akan terjadi.
Dua Pihak Korban Perang
Perang pada awalnya dilakukan antara dua belah pihak. Pihak yang memperebutkan sesuatu ini akhirnya saling bertikai.Â
Awal mula pertikaian biasanya terjadi antar golongan dalam satu negara lebih dulu. Lama kelamaan bisa meluas menjadi perang antar negara karena ada pihak luar yang ikut jadi provokator.
Kedua kubu merasa ada dipihak yang paling benar. Kedua belah pihak akhirnya memilih berjuang mempertahankan kebenaran dengan cara berperang.Â