Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Privilege (Bukan) Jalan Pintas Mencapai Suatu Tujuan

21 Desember 2023   06:58 Diperbarui: 25 Desember 2023   05:56 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hei.. walaupun Aku pernah jadi tim sukses caleg si Fulan tapi Aku ikut fit and proper test lho ketika menduduki jabatan komisaris ini".

Segudang pembelaan akan datang dari orang - orang yang karena privilegenya bisa mencapai suatu tujuan yang juga menjadi incaran orang banyak.

Atas nama kemampuan, keahlian dan berani bersumpah atas nama kitab suci bisa menjadi pembelaan dari orang yang punya privilege ketika disindir ke-privilege-an-nya oleh sebagian masyarakat. 

Tebal dan Tipis Kuping

Buat orang yang mempunyai privilege sindiran dari orang lain adalah makanan sehari-hari. Bahkan menjadi sebuah kenyataan yang harus dihadapi. 

Buat orang yang mempunyai privilege dan kebetulan tebal kupingnya bisa saja abai dan tidak peduli dengan nyinyiran dan kejulidan orang lain.

Namun bagi orang yang punya privilege dan tipis kupingnya pastinya akan merasakan sindiran yang diarahkan pada dirinya. Biasanya orang tersebut merasa menjadi bahan olok-olok tak berkesudahan atas apa yang diraihnya. 

Rasa tidak nyaman menjadi bahan olokan lambat laun akan membuat orang yang lekat dengan privilege menjadi malu, stress bahkan mengarah ke situasi depresi.

Ya bayangkan saja jika segala sesuatu yang diperbuat selalu dikaitkan dengan nama besar orang lain atau tempat dimana ia bergantung.

Privilege Keturunan

Apa rasanya jadi seorang keturunan bangsawan kaya raya terkenal dan terhormat?? 

Sebagian orang hanya akan melihat manis kehidupannya saja. Tapi jika sudah masuk ke dalam kehidupan bangsawan akan melihat bahwa kenyataan tidak seindah impian dan angan. 

Dalam hal ini bisa Kita lihat pada kasus Meghan Markle dan Pangeran Harry yang rela keluar dari privilege Kerajaan Inggris demi bisa melakukan apa saja layaknya rakyat biasa tanpa terhalang aturan protokoler kerajaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun