Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Serunya Launching Buku "Banyuwangi Sunrise of Java"

25 Juni 2023   06:20 Diperbarui: 25 Juni 2023   06:26 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Banyuwangi Sunrise of Java, sumber: Doc. Pribadi

Banyuwangi terkenal dengan berbagai julukan unik atau sebutan yang seiring berjalannya waktu. Pada bidang pariwisata sekarang, Banyuwangi terkenal dengan sebutan Banyuwangi Kota Gandrung sampai Banyuwangi  Sunrise of Java.

Julukan Banyuwangi yang terakhir sampai diabadikan menjadi sebuah judul buku oleh penulis Ibu Asita DK.  

Launching Buku Banyuwangi Sunrise of Java

Pada hari Sabtu 24 Juni 2023, Saya dan teman-teman dari Kompasiana menghadiri acara launching buku "Banyuwangi Sunrise of Java". Acara diselenggarakan di Gedung Kompas Gramedia Palmerah pada gedung O2 Co-Working Space. Acara ini sendiri berlangsung dari jam 11.00 - 13.00. 

Acara launching buku ini dimoderatori oleh Kak Septa Andrian selaku MC dan Moderator. Adapun narasumber yang hadir yaitu Ibu Asita DK selaku penulis buku "Banyuwangi Sunrise of Java" dan Ibu Sri Asih sebagai seorang Traveler/ Fotografer. 

Bersama narasumber penulis dan peserta Launching Buku Banyuwangi Sunrise of Java, sumber: doc.pribadi
Bersama narasumber penulis dan peserta Launching Buku Banyuwangi Sunrise of Java, sumber: doc.pribadi

Latar Belakang Penulisan

Acara dimulai dengan pemaparan presentasi mengenai isi buku "Banyuwangi Sunrise of Java" oleh Ibu Asita DK. Latar belakang penulisan buku ini karena suami dari Ibu Asita DK berasal dan besar di Kota Banyuwangi. Sehingga Ibu Asita DK sebagai penulis mempunyai kedekatan istimewa tersendiri dengan Kota Banyuwangi.

Banyuwangi sendiri merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur dan terletak paling timur ujung Pulau Jawa. Luas wilayah Banyuwangi sekitar 5.782,5 km2. 

Wilayah Banyuwangi sendiri terbagi menjadi dua. Bagian barat dan utara merupakan wilayah pegunungan. Sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah yang terdapat banyak pantai. 

Destinasi Wisata Banyuwangi

Kota Banyuwangi mempunyai ragam destinasi wisata dataran tinggi  yang menarik diantaranya; Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, De Djawatan, Taman Nasional Alas Purwo.

Sedangkan untuk destinasi dataran rendah terdapat wisata pantai yaitu; Pantai Pulau Merah, Teluk Hijau, Pantai Rajegwesi, Pantai Plengkung, Pantai Wedi Ireng, Pantai Tabuan dan Pantai Sukamade. 

Khusus untuk Pantai Sukamade letaknya masih dekat dengan teluk Hijau dan masih masuk dalam area Taman Nasional. Selain itu Pantai Sukamade juga terkenal sebagai area konservasi penyu.

Kegiatan melihat penyu menjadikan atraksi menarik bagi wisatawan. Menurut Ibu Asita DK, bagi wisatawan yang ingin melihat atraksi penyu bisa datang malam sampai menjelang pagi hari. Karena hampir setiap malam penyu dewasa akan mampir ke pantai mengubur telurnya. Pada keesokan hari bayi penyu akan keluar dari cangkang telur dan berjalan menuju laut.

Selain destinasi wisata Banyuwangi juga terkenal dengan atraksi wisata. Salah satu atraksi wisata terkenal adalah Tari Gandrung. Tari Gandrung sendiri berasal dari kebudayaan Suku Osing. 

Atraksi Wisata Banyuwangi

Menurut penulis buku ini, Tari Gandrung yang asli adalah tarian yang dibawakan saat ada acara rakyat seperti saat usai musim panen hasil pertanian.

Tari Gandrung awalnya dibawakan oleh penari perempuan dan laki-laki. Namun saat ini Tari Gandrung dibawakan oleh penari perempuan. Menariknya busana penari gandrung memiliki kesamaan dengan busana penari Bali. 

Itu kenapa banyak orang mengira jika Tari Gandrung berasal dari Bali. Padahal Tari Gandrung asli berasal dari Banyuwangi begitu seperti dijelaskan Ibu Asita DK.

Selain atraksi budaya dan destinasi wisata, menurut Ibu Asita DK, Kota Banyuwangi mempunyai bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia  yaitu Bandar Udara Internasional Banyuwangi. Bandar Udara ini terletak di Desa Blimbingsari Banyuwangi. 

Keistimewaan bandara ini karena konsep bangunan bandara yang terbuka meniru bangunan suku Osing. Bangunan bandara dirancang sebagai bangunan hemat energi tanpa AC sebesar 70%.

Tips dan Triks dalam Fotografi

Seusai pemaparan isi buku "Banyuwangi Sunrise of Java" yang dibawakan oleh Ibu Asita DK, tiba saatnya seorang Traveler/ Fotografer membagikan tips dan trik fotografi.

Ibu Sri Asih adalah seorang Traveler/ Fotografer yang senang menjelajah destinasi wisata sambil mengabadikan berbagai momen. Ibu Sri Asih sendiri bergabung dalam komunitas Magnificent Indonesia yang merupakan komunitas fotografi khusus mengabadikan destinasi wisata.

Project fotografi terbaru dari Ibu Sri Asih yaitu membuat dokumentasi foto pembuatan kain tenun. Mulai dari proses pembuatan benang tenun,sampai pewarnaan, pemintalan benang menjadi kain sampai kehidupan sehari-hari penenun menjadi bahan observasi. Menurut Ibu Sri Asih bahan observasi ini sangat dibutuhkan sebelum menentukan objek yang hendak diabadikan dalam sebuah foto.

Menurut Ibu Sri Asih, penting untuk mengetahui tips dan trik sebelum mengambil foto apapun supaya mendapatkan hasil yang sesuai keinginan. 

Berikut tips dan triknya; mengetahui tujuan tentang pengambilan foto (dokumentasi pribadi atau untuk informasi publik), mengetahui datangnya arah cahaya, pemilihan jenis alat untuk foto (dengan smartphone atau DSLR/ kamera pocket) yang digunakan, komposisi foto dan latihan yang kontinu untuk mendapatkan hasil terbaik. 

Penutup

Seusai pemaparan materi pada launching buku "Banyuwangi Sunrise of Java", moderator membuka sesi tanya jawab pada peserta. Salah satu peserta ada yang bertanya mengenai lamanya waktu yang dibutuhkan dalam membuat buku "Banyuwangi Sunrise of Java". Ibu Asita DK memaparkan jawabannya bahwa ia membutuhkan waktu 6 bulan mulai dari persiapan, observasi lapangan sampai mulai menulis buku.

Acara pun ditutup dengan pemberian hadiah kepada peserta yang memenangkan lomba instagram dan lomba kuis. Oya bagi teman-teman yang ingin mendapatkan buku "Banyuwangi Sunrise of Java" dapat menghubungi penulis langsung dengan Direct Message (DM)  ke Ibu Asita DK pada sosial media dengan akun instagram asitadk. Harga buku "Banyuwangi Sunrise of Java" sendiri dibanderol Rp.100.000/ buku. Yuk beli bukunya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun