Daun jati untuk membungkus tempe harus bersih dan dipetik langsung dari pohon jatinya. Menurut Mbak Yanti jika daun jati kotor atau basah serta tidak bersih maka proses peragian kacang kedelai menjadi tempe akan gagal. Â
Tempe akan "ngendok" istilahnya. Artinya ada permukaan tempe seukuran bulatan telur yang belum jadi alias masih berupa kacang kedelai walaupun sudah mengalami waktu fermentasi yang lama.Â
Daun jati yang bagus dibuat untuk bungkus tempe juga pilihan. Hanya tekstur permukaan daun jati kasar yang akan digunakan untuk membungkus tempe. Tujuannya supaya kapangnya bisa keluar lebih banyak dan menempel dipermukaan daun jatinya.Â
Kalau permukaan daun jatinya halus maka kapang yang keluar dan menempel di daun jati juga sedikit, begitu penjelasan dari Mbak Yanti kepada Saya. Setiap harinya Mbak Yanti menerima banyak ikatan daun jati bersih untuk membungkus kacang kedelai menjadi tempe.
Cara Membuat Tempe
Proses pembuatan tempe sendiri dimulai dari perebusan kacang kedelai kurang lebih dua jam hingga tanak. Setelahnya kacang kedelai direndam air bersih hingga semalaman.Â
Esok harinya kacang kedelai mengalami proses perebusan lagi dengan tujuan supaya kacang kedelai tidak berasa kecut. Â Rata -rata Setiap harinya Mbak Yanti merebus 40 kg kacang kedelai untuk pembuatan tempe.
Bahan bakar untuk merebus kacang kedelai menggunakan kayu bakar bukan kompor gas. Menurut Mbak Yanti, perebusan tempe harus menggunakan api kecil supaya tanak merata.Â
Itu sebabnya penggunaan kayu bakar lebih hemat ketimbang menggunakan bahan bakar gas. Setelah kacang kedelai tanak, kacang kedelai diangkat dan ditiriskan dalam wadah tampah.
Tempe Bentuk Segi Enam atau Tempe Bunder
Sesudah kacang kedelai dingin saatnya masuk dalam tahap peragian. Tempe bentuk segi enam ala Mbah Masrifah mempunyai proses peragian yang unik.Â