Pelaku UMKM menjadi garda terdepan perekonomian bangsa Indonesia. Hal ini sudah tak terbantahkan lagi. Terbukti ketika pandemi Covid 19 menghantam seluruh dunia, sebagian pelaku UMKM tetap bisa survive. Bahkan ada yang berjaya memanfaatkan situasi pandemi.
Setelah pandemi usai, pelaku UMKM pula yang pertama muncul bertumbuhan bak jamur di musim hujan. Seolah tidak kenal kata menyerah, jiwa wirausaha pelaku UMKM menjadi tahan banting menghadapi berbagai situasi dan kondisi.
Seperti teman dekat Saya yang seolah mendapat durian runtuh ketika pandemi terjadi dua tahun lalu. Sebelum pandemi teman Saya adalah pelaku UMKM makanan sehat untuk orang diet. Omsetnya terbilang lumayan mengingat persaingan masih sedikit namun peminatnya cukup tinggi.
Ketika pandemi melanda omset penjualan makanan sehat meningkat pesat. Adanya permintaan menu rantangan dari keluarga yang harus menjalani isolasi mandiri menjadi penyebab utama.
Akhirnya teman Saya memperluas jenis makanan sehatnya. Makanan sehat yang dijual tidak hanya ditujukan untuk orang diet namun bisa juga diorder untuk orang yang masa pemulihan dari sakit sampai orang yang isolasi mandiri akibat terpapar covid.
Saat ini situasi pandemi sudah mulai mereda. Ini artinya permintaan makanan sehat khususnya untuk orang atau keluarga yang "isoman: sudah jarang. Supaya usaha makanan sehatnya tetap berjalan maka teman Saya giat memasarkan produknya melalui media digital.
Berbgai sarana media digital seperti media sosial dan You Tube menjadi saluran pemasaran digital yang terbukti efektif bagi pelaku UMKM
Berkah Digitalisasi Bagi UMKM
Di era digital seperti saat ini, semua bisa dilakukan tanpa batasan jarak dan waktu. Bagi pelaku UMKM menggunakan media pemasaran berbasis digital adalah keharusan.
Pengenalan pemasaran digital terus digaungkan oleh berbagai pihak. Salah satunya pembinaan dari lembaga pembiayaan keuangan Bank seperti Bank BRI. Alasannya karena lembaga pembiayaan bank juga sudah beralih menggunakan layanan digital. Selain itu BRI melalui produk dan layanannya yangs emakin mudah mempunyai target melakukan pembinaan dan pembiayaan pada pelaku UMKMsampai pelosok negeri.
Keuntungan Pemasaran Digital
Tujuan pemasaran digital tidak melulu supaya jangkauan pangsa pasar meluas. Pemasaran digital juga bisa menjadi ajang branding pelaku UMKM.
Sebagai contoh saat ini semua pelaku UMKM jenis penjualan food and beverage hampir dipastikan mempunyai partner dengan loka pasar atau situs online tempat jual beli produk dan/atau jasa. Lokapasar ini adalah pihak ketiga yang menghubungkan penjual dan pembeli.
Penggunaan pemasaran digital juga mempermudah layanan pembiayaan untuk mengadakan kurasi atau penilaian ketika pelaku UMKM membutuhkan pinjaman modal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H