1. Pendidikan dan Pelatihan:
Mengadakan pelatihan tentang keahlian yang dibutuhkan dalam industri pariwisata, seperti pemandu wisata, homestay management, dan pengelolaan usaha kreatif. Pendidikan ini harus melibatkan warga lokal agar mereka memiliki keterampilan yang memadai untuk berkontribusi pada industri pariwisata.
2. Forum Diskusi dan Keterlibatan Aktif:
Mendirikan forum diskusi dan kelompok kerja yang melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengambilan keputusan terkait pengembangan desa wisata. Pendekatan ini akan memberikan ruang bagi warga untuk berpartisipasi aktif, menyampaikan ide, dan memberikan masukan.
3. Program Desa Wisata:
Mendorong pendirian kelompok atau kooperatif masyarakat lokal yang dapat mengelola destinasi wisata. Masyarakat harus diberdayakan untuk memiliki saham dalam manajemen dan keuntungan dari wisata yang berkembang.
4. Penyadaran dan Pendidikan Budaya:
Melalui kegiatan pendidikan, seperti workshop dan seminar, masyarakat dapat memahami pentingnya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya mereka. Dalam hal ini, juga dapat mendorong warga untuk membagikan pengetahuan mereka tentang budaya kepada wisatawan.
Kesimpulan
Mengembangkan wisata alam dan budaya di Desa Silalahi II memerlukan keterlibatan aktif masyarakat. Melalui pemberdayaan, edukasi, dan keterlibatan langsung, masyarakat dapat menjadi mitra yang berharga dalam membangun destinasi pariwisata yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas secara ekonomi dan budaya. Dengan terus mempromosikan konsep pengembangan desa wisata yang inklusif, kita dapat mencapai pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan dan memperkaya warisan budaya Desa Silalahi II, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI