Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadan di Tanah Rantau

28 Mei 2020   12:53 Diperbarui: 28 Mei 2020   12:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Feat Arif Budiman)

Ramadhan di tanah rantau
Bagaimana nasib sahur dan iftharku
Aku pun tak pernah tahu
Ini kan pengalaman pertama bagiku

Ramadhan di tanah rantau
Ada haru membiru yang menelusuk kalbu
Ada syukur tak terukur melihat teman saling membahu
Mengobati rindu pada keluarga yang belum bisa bertemu

Ramadhan di tanah rantau
Di tengah pandemi yang bikin galau
Terpaut ribuan kilometer jarak dari keluarga
Mengintegralkan rasa kangen di dalam dada

Ramadhan di tanah rantau
Kutitip doa dan pinta dalam kumpulan bait-bait
Pada malam-malam cahaya di penghujung langit
Tuk:
memudahkan risau yang rumit,
melapangkan dada yang sempit,
mengobati hati yang sakit

Ramadhan di tanah rantau
Kelindan syukur kupanjatkan pada-Mu
Harapku memori ini 'kan selalu terpatri di hati
Hingga nanti...
Kita mengenang kisah hari ini

Ramadhan di tanah rantau
Tiga puluh hari berlalu, mengantarmu pada senja di ujung waktu
Hingga saatnya hilal terakhir datang dan sang fitri menjelang
Aku ingin pulang: pada labuhan hati yang tenang, menuju jalan kemenangan

Shiga, 30 Ramadhan 1441H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun