Demam Dilan ternyata bukan hanya melanda kawula muda pada umumnya, namun juga melanda para fans Liverpool juga. Tepatnya terjadi pasca kekalahan tim kesayangan mereka kala menjamu tim tamu West Brom dalam gelaran Piala FA.
Mari kita simak beberapa fakta kurang cakep yang terekam dalam pertandingan. Silakan dicerna dan dinikmati bersama.
Pertama: Piala FA jadi batu sandungan
Liverpool kembali gagal di Piala FA setelah tumbang di rumah sendiri kala menjamu West Brom. Gol kepagian dari Firmino ternyata tidak mampu menyelamatkan Liverpool dari lubang jarum pasca kekalahan melawan Swansea tempo hari.
Nah, ternyata ada hal menarik terkait kekalahan Liverpool tersebut. Dalam 3 musim terakhir, Liverpool selalu tersandung di babak ke-4 Piala FA. Uniknya, Liverpool selalu kalah dengan tim berawalan huruf "W", mulai dari Westham, Wolves, sampai yang teranyar West Brom. Terakhir, Anfield memang sangat sulit ditaklukkan, bahkan oleh Liverpool sendiri.
Kedua: West Brom sejajar dengan Real Madrid
Berikut rangkuman BBC seputar hasil pertandingan tersebut. West Brom secara luar biasa berhasil menyamai pencapaian Real Madrid. Semenjak Real Madrid melakukannya dalam laga Liga Champions Oktober 2014 silam, baru West Brom yang kembali bisa mencetak 3 gol pada babak pertama di Anfield.
Berakhir sudah rentetan 19 laga kandang tak terkalahkan milik Liverpool yang telah diukir sejak April 2017. Selain itu, baru kali ini Liverpool kebobolan 3 gol dalam dua laga kandang secara berturut-turut semenjak 11 tahun silam.
Ketiga: Firmino yang kembali berjodoh dengan tiang gawang
Masih segar dalam ingatan kita mengenai sundulan injury time Firmino yang berjodoh dengan tiang gawang kala "Sang Bangau" dipatuk "Sang Angsa". Namun jika sundulan tersebut berbuah gol --kedudukan akan berakhir imbang--, maka tidak akan ada cerita Robin Hood zaman now beraksi.
 Baca Juga: Liverpool, Robin Hood "Zaman Now"Â
Saat melawan West Brom, Liverpool sebenarnya mendapatkan kesempatan menyamakan kedudukan melalui titik penalti. Firmino yang dipercaya sebagai algojo gagal memanfaatkan peluang dengan baik karena bola hasil tendangannya hanya berjodoh dengan tiang gawang. Dengan catatan minor ini, berarti Liverpool telah gagal memaksimalkan 6 kesempatan dari 10 tendangan penalti terakhir di seluruh kompetisi. Gagal maning, gagal maning.
"Kami tak bisa memaksimalkan kans dari penalti. Apa lagi yang bisa Anda lakukan? Kami perlu menunjukkan karakter di babak kedua, kami mengejar dan mungkin mencetak gol kedua terlalu terlambat," ujar Klopp, dikutip dari sport.detik.com.
Saat ditahan Sevilla dengan skor 2-2, Liga Champions September silam, Firmino juga gagal memnafaatkan hadiah penalti Liverpool usai tembakannya (lagi-lagi) mengenai tiang gawang. Padahal Firmino memiliki kans untuk membalaskan dendam Liverpool kepada Sevilla yang telah mengalahkan mereka di final Liga Eropa 2016.
Untuk urusan penalti, Firmino sepertinya harus belajar kepada Cristiano Ronaldo, alias CR7. Fakta terkini bisa dilihat saat CR7 mendapatkan jatah eksekusi tendangan 12 pas tempo hari kala melawan Valencia. Sang mega bintang Portugal ini berhasil menuntaskan misi penalti dengan baik, bukan hanya sekali, tetapi dua kali.
Kalau Firmino tak jua bisa memperbaiki cara eksekusi penalti, maka Firmino harus berhati-hati. Jangan kaget jika nanti Klopp meminang CR7 sebagai pengganti, mumpung uang hasil penjualan Coutinho masih wangi. Apalagi saat ini beredar rumor bahwa CR7 merasakan aura Santiago Bernabeu yang sudah tak nyaman lagi. Â Â
Keempat: West Brom sudah seharusnya berterimakasih kepada bek Liverpool
Berdasarkan statistik di situs resmi FA, skuat Si Merah mencatatkan 69 persen penguasaan bola berbanding 31 persen milik West Brom. Selain itu, Liverpool juga melepaskan 23 tembakan dengan 8 tembakan mengarah ke gawang.
Di sisi lain, tim tamu hanya memperoleh 3 peluang bagus dari 8 kesempatan. Efektifitas serangan West Brom menyebabkan mereka dapat menghempaskan perjuangan Liverpool di kandang Anfield.
Padahal Liverpool telah mendatangkan Van Dijk dengan banderol sensasional dan mengukir sejarah rekor transfer bek termahal dunia. Namun, lini belakang tetap saja rapuh dan mudah dilewati para pemain lawan. Bahkan Joel Matip berjasa besar membantu West Brom di mana ia mencetak gol ke gawang rekannya sendiri, pertahanan terakhir tim yang seharusnya ia jaga dengan sekuat tenaga. Â
Kelima: Pengakuan Klopp
"Dan pada akhirnya, West Brom layak atas ini karena mereka mencetak tiga gol dan kami cuma dua. Mereka tampil baik dan berjuang dengan penuh semangat," ujar Klopp, dikutip dari sport.detik.com.
Senin Mikirin, 29012018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H