"Mungkinkah dia (Micki) terlibat dalam kesepakatan itu (transfer Sanchez)? Itu mungkin saja. Mungkin juga dia tetap tinggal. Saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu dan saya tidak memiliki informasi apapun. Jadi, mari kita lihat apa yang akan terjadi." Â
Inilah jawaban Mourinho pekan kemarin ketika ditanya terkait desas-desus tukar guling antara Sanchez dengan Mkhitaryan. Mou tidak mau gegabah dengan membocorkan progress PDKT yang dilakukan MU kepada Sanchez. Apalagi kalau sampai kejadian di mana Sanchez malah bergabung ke tetangga sebelah yang kabarnya juga ngebet sama si doi. Mau taruh di mana parkir bus Mou? Â Â
Baca juga:Â Duo Merah yang Membara
Dengan iming-iming pengumuman resmi yang katanya 48 jam lagi --entah sudah berapa kali 48 jam terlewati-- para fans MU dengan sabar menunggu. Mereka menghitung hari detik demi detik sambil berharap lagu Mbak Krisdayanti tersebut tidak berganti menjadi lagu "Sakitnya tuh di sini".
Pertama: Potensi memecahkan rekor gaji di Premier League
Namun, kabarnya MU harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar gaji Sanchez. Bahkan menurut info dari beberapa media, Sanchez berpotensi memecahkan rekor gaji termahal di Premier League karena mantan pemain yang pernah membela Barcelona ini akan mendapatkan gaji per pekan sebesar 450 Ribu Poundsterling. Jika dikonversikan ke dalam Rupiah, maka menjadi sekitar 8,3 Miliar Rupiah.Â
Kalau kalian merasa bingung --tapi masih penasaran-- seberapa banyak uangnya, mari kita bermain analogi saja. Jika Sanchez berbaik hati merelakan gaji 1 pekan saja untuk membelikan nasi goreng paket 18 ribuan, maka ia bisa mentraktir seluruh warga Kota Mataram yang berjumlah 459.314 orang (NTB Dalam Angka 2017, BPS).
Namun, sang Profesor membela mantan anak asuhannya tersebut. Menurutnya, kepindahan Sanchez bukan hanya alasan perihal gaji yang lebih besar, namun juga keinginan Sanchez untuk menambah pengalaman dalam rangka pengembangan kariernya
"Tentu saja aspek finansial itu penting tapi dia (Sanchez) bisa menggabungkan keduanya dengan bergabung bersama Manchester United. Saya pikir dia pergi ke klub hebat dan dia mendapat kontrak yang bagus. Jadi Anda bisa mengerti bahwa pemain profesional dapat menggabungkan kedua aspek tersebut," ujar Wenger, mengutip dari Soccerway, Kamis (25/1/2018).
Kedua: Menjadi pewaris nomor legendaris MU
Jika kebanyakan tim menyematkan nomor punggung 10 untuk pemain andalan mereka, maka MU memiliki pakem yang sedikit berbeda. Para fans MU tentunya mengetahui --minimal pernah mendengar--- para pemain bintang yang pernah berseragam MU, mulai dari George Best, Eric Cantona, David Beckham, sampai Cristiano Ronaldo. Empat pemain ini memang tidak pernah membela MU dalam waktu yang bersamaan, namun mereka punya satu persamaan. Ada yang tahu? Ya, sama-sama pemilik nomor legendaris MU, nomor punggung 7. Â Â
Cristiano Ronaldo memutuskan untuk mencari tantangan baru bersama Real Madrid dan membawa nomor 7 sebagai bagian dari dirinya. Sehingga saat ini kita mengenalnya sebagai CR7 yang telah sukses mendulang banyak prestasi, baik individu, klub, maupun negara. Namun, nomor punggung 7 di MU tidak selalu mendatangkan kesuksesan.
Setelah kepergian CR7, berturut-turut Michael Owen, Antonio Valencia, Angel di Maria, dan Memphis Depay merasakan beratnya menanggung beban nomor legendaris MU tersebut. Kalau saja Valencia tidak berinisiatif mengganti nomor punggung 7 yang disandangnya kala itu, mungkin saja ia sudah terdepak dari MU sama nasibnya dengan ketiga pemain lainnya.
Dikutip dari kumparan.com, Andy Mitten selaku editor majalah khusus bagi penggemar MU, United We Stand, berpendapat bahwa nomor punggung 7 MU awalnya bukanlah hal yang istimewa sebelum digunakan oleh Eric Cantona.
"Nomor punggung 7 dulu sebenarnya adalah sesuatu yang biasa saja sampai Eric Cantona mengenakannya. Tetapi media kemudian membuatnya menjadi sesuatu. Klub juga senang karena hal tersebut berkaitan dengan pemain legenda dan akan menjadi sesuatu yang sangat bagus untuk pemasaran klub."
So, mari kita lihat ke depan, apakah Sanchez akan bersinar seperti lampu pijar "terus terang terus" atau malah meredup seperti lampu semprong kehabisan minyak tanah?Â
Ketiga: Main bareng Lingard
Ada yang bilang bahwa alasan kepindahan Sanchez bukanlah karena materi semata atau keinginan bermain di Liga Champions bareng Juan Mata. Sanchez punya cita-cita ingin bisa main bareng Lingard dan cara mewujudkannya adalah dengan menerima pinangan MU.
Mungkin saja Sanchez terpesona dengan penampilan Lingard yang berhasil 2 kali membobol gawang Arsenal. Seorang pemain akademi MU yang berhasil mengubah image para fans dari Jesse --Mentok- Lingard menjadi Jesse -Messi- Lingard. Ibarat kata jatuh cinta pada pandangan pertama. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya mendingan pindah ke MU saja.
Arsenal juga berhasil mengandaskan perlawanan Chelsea di semifinal Carabao Cup. Partai final yang rencananya akan diadakan di Wembley Stadium akan mempertemukan Arsenal dengan Manchester City. Wenger patut bersyukur mengingat rekor manis yang selalu ditorehkan Arsenal di Wembley Stadium. Tercatat dalam 9 laga terakhir Arsenal yang digelar di sana, Meriam London tak pernah menelan satupun kekalahan, bahkan sukses merebut enam gelar juara, termasuk yang paling anyar adalah gelar Community Shield 2017.Â
Nah, jika Arsenal nanti berhasil menjadi juara Carabao Cup, maka banyak keuntungan yang diperoleh Wenger. Menorehkan sejarah sebagai juara angkatan pertama (Carabao Cup sebelumnya bernama League Cup), memperpanjang rekor manis di Wembley Stadium, keinginan Wenger Out akan menghilang seperti musim-musim sebelumnya, dan yang terpenting tanpa Sanchez, (sepertinya) Arsenal akan baik-baik saja.
Kelima: Simbiosis transfer mutualisme
Ternyata kepindahan Sanchez bukan hanya melibatkan MU dan Arsenal saja. Ada juga Borussia Dortmund dan Chelsea yang berharap realisasi proses transfer Sanchez segera terlaksana. Sehingga simbiosis transfer mutualisme bisa terjadi secepatnya. Maksudnya? Gambar di bawah ini mudah-mudahan bisa menjawabnya. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI