Sebuah Pengantar
Para fans sepakbola di mari tentunya pernah juga menonton, membaca, atau sekadar mendengar kisah Robin Hood. Seorang pahlawan dari cerita legendaris asal Inggris. Hobinya adalah mencuri uang dari para bangsawan kaya raya untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Ternyata Premier League juga memiliki sosok Robin Hood. Bukan hanya satu orang, tetapi satu tim. Liverpool. Tim yang sangat baik hati karena seringkali mencuri poin dari para tim "kaya" untuk dibagikan kepada tim "miskin" yang lebih membutuhkan poin.
Namun, anak asuhan Klopp harus bertekuk lutut kala menghadapi tim semenjana seperti Hull City, Burnley, dan Swansea City. Dua tim yang disebutkan terakhir malah sedang berjuang keluar dari zona degradasi saat itu.
Dalam gelaran Premier League musim berjalan, Robin Hood zaman now ini kembali beraksi. Pada pekan ke-23 kemarin, Liverpool berhasil mencuri 3 angka dari Manchester City. Kemudian pada pekan ke-24, Liverpool "memberikan" 3 angka tersebut kepada Swansea.
Sedangkan modal 20 kali tendangan ke arah gawang dari Liverpool hanya nihil belaka. Selain Mawson yang menjadi pembeda (Super Player versi RCTI), para fans Swansea juga harus berterimakasih kepada Fabianski yang sukses mempersembahkan clean sheet dan berhak diganjar dengan predikat Man of The Match versi whoscored.com.
"Saya frustrasi dan saya marah karena ini bukan permainan yang bagus. Kami kalah di babak pertama. Kami tidak melakukan apa yang ingin kami lakukan. Itu tidak begitu sering terjadi, jadi saya tidak duga itu, jadi saya agak terkejut. Akibat babak pertama, kami tidak bisa terbang dan mereka bisa," ujar Klopp kepada BBC Sport usai pertandingan, dikutip dari goal.com.
Pelatih yang baru saja menjadi juru taktik Swansea dalam hitungan hari, Carlos Carvalhal, memang sudah menyampaikan bahwa Swansea akan menyiapkan sebuah kejutan untuk Liverpool. Dilansir dari bbc.com, ia menyampaikan pendapatnya tentang resep jitu mengatasi perlawanan Liverpool, seperti dikutip dari salah akun twitter berikut ini.