Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengejar Absen

29 Desember 2017   11:18 Diperbarui: 2 Januari 2018   09:17 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

07.23

Waktu yang tertera di mesin handkey dan ucapan "Terima Kasih" setelah saya menempelkan jempol mengakhiri perlombaan pagi ini dengan kemenangan. Alhamdulillah. Saya pun mengatur nafas setelah menjalani perlombaan jalan cepat dalam lakon "Mengejar Absen". Lakon yang seringkali kulakukan di hari kerja selepas turun dari kereta demi sesuap nasi dan sebongkah mendoan. 

Tentang lakon kejar mengejar ini, saya jadi teringat dengan cerita seorang rekan kerja di daerah tempo hari. Perjuangannya dalam lakon "Mengejar Responden" yang harus terhenti sejenak karena berkah hujan pagi hari datang menghampiri. Sambil menunggu hujan reda, hadirlah sebuah cerita yang mampir di timeline FB saya.

Saat itu, beliau sedang menyusuri setiap sudut kota untuk mencari responden tersayang yang ternyata tak jua ketemu lantaran memiliki alamat palsu. Kalau misal jadi penyanyi, mungkin bakal pakai nama panggung, Aliem Ning Nang Ning Nung. "Ke mana ke mana ke mana. Ku harus mencari ke mana. Responden tercinta tak tahu rimbanya..."

Sumber: brilio.net
Sumber: brilio.net
Lamunan saya pun buyar karena salah seorang teman saya sesama Roker Odong yang baru saja absen, bertanya dengan setengah berteriak. Ia terkaget melihat saya yang sudah sampai di garis Finish duluan. Padahal sejak turun di Stasiun Kemayoran, ia sudah mencuri Start dan meninggalkan saya jauh di belakang.

"Bay, kamu kok nyampe duluan?"
"Bisa dong."
"Kamu pakai pintu ke mana saja?"
"Emangnya saya ini Doraemon apa?""
"Emang mirip kan. He he..." (sambil melirik perut saya yang seperti terkena proses kimia -memuai-)
"Jadi begini ceritanya. Di perempatan lampu merah tadi saya bilang sama Pak Heri, 'Mudah-mudahan aja ada yang nawarin tumpangan'. Hanya dalam hitungan detik, doa saya dikabulkan Allah. Ada teman saya yang bawa motor menghampiri saya dari belakang dan menawarkan tumpangan gratisan. Kalau tadi saya nggak dapat tumpangan, mungkin aja saya bisa telat absen. Alhamdulillahrezeki anak sholeh."

Seringkali kita mendengar kalimat motivasi "Hidup Adalah Perjuangan". Namun, salah seorang kakak tingkat saya memodifikasi kalimat tersebut menjadi "Hidup Adalah Untuk Menikmati Perjuangan". Perjuangan ketika merasakan manisnya kemenangan (keberhasilan) dan pahitnya kekalahan (kegagalan). 

Bersyukurlah karena kita hanya memperoleh dua kemungkinan, kalah atau menang. Nun jauh di sana, ada orang-orang yang lagi pada pusing karena mendapatkan hasil imbang, salah satunya seperti yang dialami Jose Mourinho sekarang.

Mourinho lagi pusing (gilabola.com)
Mourinho lagi pusing (gilabola.com)
***

 "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya..." (Q.S. Al-Mulk ayat 2)

Di dalam ayat tersebut tidak dikatakan siapakah yang paling banyak amalannya. Namun, dikatakan siapakah yang paling baik amalannya (ahsanu 'amala). Sehingga kita dituntut dalam beramal bukan sekadar kuantitas semata, namun mengutamakan kualitas dengan niat ikhlas dan cara yang benar sesuai tuntunan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun