Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peci yang (Tak) Dirindukan

22 Desember 2017   06:37 Diperbarui: 7 Januari 2018   19:33 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: deweezz.com

Kamis kemarin ada pemberitahuan dari kantor bahwa Jumat pagi ini akan diadakan upacara memperingati Hari Ibu. 

Seperti biasa kostum yang harus dikenakan adalah seragam Korpri dan bawahan gelap serta tak ketinggalan peci hitam.

Pagi ini sebelum berangkat kerja terjadi kegaduhan di rumah. Apa pasal? Saya tak berhasil menemukan peci di lemari. 

Padahal isi lemari sudah diobrak-abrik. Atas jadi bawah, bawah jadi atas.

Akhirnya saya menyerah. Saya  kalah. Saya pasrah. Ya sudahlah.

Saya pun melambaikan kaos dalam yang kebetulan berwarna putih sebagai tanda kekalahan. Bunda Fatih mau tak mau harus turun tangan

Ayah: "Peci yang biasa Ayah pake buat upacara, kok nggak ada di lemari ya?"

Bunda: "Masa sih? Jadi belum ketemu juga pecinya, Yah?"

Ayah: "Belum, Bun."

Bunda: (ngubek-ngubek sebentar isi lemari) 

Ayah: Palingan nggak ketemu, emang kagak ada kok pecinya di lemari. (Bicara sendiri dalam hati)

Bunda: "Lah ini apa namanya? Panci?" (Sambil menunjukkan peci yang entah kapan selametan bubur merah putih buat ganti nama jadi panci)

Ayah: "Kok bisa ketemu? Perasaan tadi kagak ada tuh peci di lemari."

Bunda: "Makanya kalau nyari pake tangan, jangan pake perasaan."

Selamat hari ibu untuk ibuku, ibu mertuaku, ibunya anak-anak, para ibu luar biasa, dan para calon ibu yang masih nunggu cinta setengah agama.

Jumat Semangat, 22122017

#cakep

#barakallah

#hariibu

#bayubondan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun