Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Jakarta ke Jember: Ijabsah

15 Desember 2017   09:59 Diperbarui: 15 Desember 2017   10:50 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar jawaban Syafiq barusan, membuatku terhanyut dalam renungan. "Kapan ya saya bisa punya buku paling  best seller  yang seperti itu juga." 

Bagaimana nggak disebut paling  best seller, kalau buku ini dicetak ulang setiap tahun. Berdasarkan data dari Publikasi Statistik Indonesia 2015 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, tercatat pada tahun 2011 telah dilangsungkan 2.319.821 pernikahan di Indonesia, termasuk pernikahan Syafiq. Artinya apa? Berarti ada sebanyak 2.319.821 pasang buku nikah yang sudah dicetak dan ada pemiliknya.  

Buku nikah (pictame.com-user-kartun.muslimah)
Buku nikah (pictame.com-user-kartun.muslimah)
Kembali ke laptop...

Pengecekan kelengkapan berkas sudah dilakukan. Detik-detik ijabsah akhirnya tiba ke hadapan. Ayah dari mempelai perempuan yang langsung menjadi wali nikah. Momen yang hanya sebentar, tetapi memiliki dampak yang signifikan. Mengubah status tulang rusuk yang hilang dulu menjadi halal bagimu. Barakallah untuk Syafiq dan isteri.

Setelah ijabsah dilakukan, malah MC yang deg-degan. Bukan apa-apa. Ijabsah kali ini spesial (kalau martabak pake telor lima) karena full Bahasa Arab. Memang sih MC sering dengar cerita kalau ada yang ijabsah pakai Bahasa Arab, tetapi baru kali ini menyaksikan secara LIVE. Di acara pernikahan sahabat karibnya sendiri lagi. Masya Allah. Ibarat main bola, Syafiq udah unggul 3-0 tentunya.

Kalau udah suasana ijabsah begini, biasanya kaum Adam terbagi menjadi dua kubu. Pertama, kubu yang sudah menikah, mereka akan mengingat kembali masa-masa indah saat mengucapkan ijabsah pada dahulu kala. Kedua, kubu para JOSH, mereka akan mengingat kembali berapa kali maju mundur cakep saat hendak menggenapkan separuh agama, termasuk juga MC-nya. 

MC pun kembali tersadar kalau masih berada dalam tugas. Banyolan Pak Penghulu tadi memberanikan MC untuk membawakan acara selanjutnya dengan bahasa yang tidak terlalu kaku. Pantun andalan keluar dari lisan dengan harapan bisa mencairkan suasana pernikahan. Apalagi kalau sudah pantun, banyak orang biasanya bakal bilang kalau saya cakep.  Misalnye aje nih ye.

Saya: "Kalau bukan karena adanya tinta."

Orang: "CAKEP !"

Kalau bukan karena adanya tinta
Takkan kugubah sebait simfoni
Kalau bukan karena adanya cinta
Takkan ada pula ikatan suci ini

Dua tiga kucing yang asyik berlari
Larinya kencang tak jua mau berhenti
Setelah lama sudah engkau mencari
Jodoh dunia akhirat kini berlabuh di hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun