Bagi  pembaca yang sudah membaca sekilas judul artikel di atas, tentu teringat dengan salah satu peribahasa Indonesia. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ingatan Anda 100 persen benar karena judul tersebut memang terinspirasi dari sana. Kalau boleh izinkan saya menyebutnya sebagai 'Peribahasa Pogba", hanya sekadar sebagai pembeda  dengan peribahasa aslinya.
Cedera yang dialami Pogba selama 2 bulan membuahkan hasil kurang memuaskan dalam sejumlah pertandingan  Premier League  yang dilakoni oleh Manchester United (MU). Tak bisa  ditampik bahwa  Pogba, yang sering disebut sebagai anak emas Mourinhomemberikan  perbedaan dalam warna permainan MU.
Kemenangan 3-0 pada laga Champions League saat MU menjamu Basel, September lalu, harus dibayar mahal dengan ditarik keluarnya Pogba karena cedera hamstring. Dikutip dari  Wikipedia,  cedera adalah suatu kerusakan pada struktur  atau  fungsi tubuh karena suatu paksaan atau tekanan fisik maupun  kimiawi.  Cedera ini yang memaksa Pogba harus menepi untuk menjalani  perawatan  intensif.
Sebelum laga melawan Newcastle United, MU hanya menorehkan 1 kemenangan, 1 seri, dan 2  kekalahan pada 4 laga terakhir. Kemenangan itupun hanya diperoleh dengan skor 1-0 kala menjamu Tottenham. Dengan hasil minor tersebut  menyebabkan  tetangga sebelah, Manchester City, berhasil  lenggang kangkung di peringkat pertama dengan selisih 8 poin dari MU.
Come Back dari Cedera
Come back Pogba pada saat menjamu Newcastle United di Old Trafford langsung  berdampak signifikan pada permainan MU. Kemenangan manis 4-1 di mana  Pogba mencatatkan namanya di papan skor (1 gol) dan ikut andil terciptanya gol Martial (1 assist). Pemain yang memiliki saudara sesama pesepakbola ini pun diganjar predikat Man of The Match. Sekali Pogba bergabung, dua tiga gol terlampaui.
"Ada  kualitas dalam permainan kami yang memengaruhi laga. Itu bisa dilihat  dengan ada atau tanpa Pogba di lapangan. Saya kira, tidak ada  penjelasan  rumit mengenai masalah ini," ujar manajer MU berusia 54  tahun tersebut  (bola.liputan6.com).
Bagaimana dengan Champions League?
Tentunya akan muncul tanda tanya besar dari para fans, baik fans siaran  langsung  maupun fans layar kaca. Jika kehadiran Pogba dianggap  memberikan dampak signifikan dalam permainan MU, mengapa dalam laga Champions League terakhir tidak tercipta gol ke gawang lawan. Yang ada MU malah kalah  1-0 dari tim tuan rumah Basel. Hal ini tentu  menyebabkan tiket  otomatis lulus ke fase gugur untuk MU belum bisa  dikunci di matchday ke-5.
Seperti  kita ketahui bahwa yang namanya peribahasa mengandung kearifan lokal di  dalamnya. Nah, bisa jadi Peribahasa  Pogba tersebut memang hanya  berlaku untuk wilayah lokal -Premier League-  saja. Tentu  menarik untuk disimak apakah peribahasa ini masih bertaji  saat MU  melakoni laga tandang melawan Arsenal pada hari Sabtu, 2  Desember 2017  nanti?
Kamis Optimis, 30112017