Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tamu dari Masa Depan

5 Desember 2024   15:42 Diperbarui: 5 Desember 2024   15:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Tamu dari Masa depan ( Sumber : AI)) 

 Anda akan ditawari pekerjaan yang signifikan dalam beberapa hari. Kedengarannya luar biasa, dengan gaji tinggi dan koneksi yang luas. Namun, hal itu merupakan awal dari keadaan yang tidak baik. Arah masa depan akan ditentukan oleh keputusan yang Anda buat. 

Bingung, aku menatapnya. Dunia masa depan penuh dengan ketidakpastian. Salah satunya adalah perusahaan tempat Anda akan bekerja di masa depan. Dia menyatakan bahwa mereka akan menghasilkan teknologi yang tidak stabil, yang pada akhirnya akan menghasilkan perang besar. Namun, bagaimana jika saya menolak? "Apakah saya benar-benar memiliki kemampuan untuk mengubah masa depan?"

"Percayalah, aku sudah mencoba segalanya," tegasnya, "Setiap keputusan kecil berpengaruh." Tapi hanya Anda yang saat ini memiliki pilihan.

Aku duduk di sana, berusaha memahami semuanya. Di luar, hujan terus turun, membuat suasana hampir magis. 

"Kenapa Anda percaya saya akan mendengarkan?" akhirnya saya bertanya. 

"Karena aku tahu dirimu. Aku tahu betapa keras kepalamu, tapi juga aku tahu kau selalu ingin melakukan yang benar.

" Dia berbicara dengan keyakinan yang luar biasa, seolah-olah dia benar-benar mengenalku. Dan aku mulai percaya padanya, yang aneh.

"Lalu apa yang harus saya lakukan?" 

Segera tolak tawaran. Meskipun itu akan menantang, itu adalah langkah pertama. Aku tidak bisa mengatakan banyak setelah itu. Masa depan terlalu rumit untuk dijelaskan secara menyeluruh saat ini.

 "Bagaimana pendapat Anda?" Apa yang kemudian terjadi?" "Aku harus kembali. Waktu yang kupunya di sini terbatas," katanya sambil tersenyum. Saya ingin bertanya lebih banyak, tetapi sesuatu dalam dirinya membuatku tahu dia tidak akan memberikan lebih banyak jawaban.

Setelah dia pergi, aku menghabiskan malam berpikir tentang hal itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun