Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Keheningan dalam Era Bising yang Diajarkan Filsafat Tentang Ketenteraman

4 Desember 2024   21:21 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:52 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Hidupkan Nilai Tempat Kerja ( Sumber : AI)) 

Keheningan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak biasa di dunia modern yang penuh dengan aktivitas dan kebisingan. Kita tidak bisa berdiam diri karena notifikasi ponsel, tekanan sosial media, dan tuntutan pekerjaan. Namun, filsafat klasik seperti Buddhisme dan Stoisisme menyatakan bahwa menemukan ketenteraman batin memerlukan ketenangan dalam keheningan. Keheningan adalah satu-satunya cara untuk menemukan ruang untuk refleksi di balik kebisingan dunia.

Banyak filsuf, termasuk Henry David Thoreau dan Marcus Aurelius, menekankan pentingnya menghabiskan waktu untuk merenung. Dengan diam, kita dapat belajar tentang diri kita sendiri, menetapkan tujuan, dan menemukan kedamaian di tengah kekacauan. Namun, bagaimana kita dapat menerapkan ide ini dalam kehidupan sehari-hari kita yang sibuk?

Mengapa Keheningan Begitu Sulit Dicapai di Era Digital?

Kebisingan saat ini tidak hanya merupakan suara fisik, tetapi juga distraksi mental. Notifikasi dari media sosial, email, dan berita terus mengganggu hidup kita. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa individu rata-rata memeriksa ponsel mereka lebih dari 150 kali setiap hari. Dalam situasi seperti ini, otak kita terus bekerja tanpa waktu untuk beristirahat. 

Sebagai contoh, sejumlah besar individu menghabiskan waktu mereka untuk membuka aplikasi media sosial. Ini mencemaskan karena perbandingan sosial dan menambah kebisingan mental. Dengan demikian, kita kehilangan peluang untuk mendengarkan pikiran kita sendiri. Menurut filosofi Stoisisme, penting untuk melindungi diri dari ancaman dari luar. "Ketenangan sejati bukanlah berhenti bergerak, tetapi kemampuan menjaga kedamaian di tengah kekacauan," kata Marcus Aurelius dalam buku Meditations.

Sebagai alternatif, Anda dapat mencoba menetapkan waktu tertentu setiap hari di mana Anda tidak menggunakan ponsel, seperti mematikan telepon saat makan atau sebelum tidur. Praktik sederhana ini dapat membantu kita mendapatkan waktu untuk bersantai, yang sangat dibutuhkan oleh pikiran kita. Ini adalah cara sederhana untuk mulai memahami pentingnya keheningan: duduk di taman tanpa distraksi dan mendengarkan suara alam.

Filosofi Keheningan dalam Stoisisme dan Buddhisme

Banyak ajaran spiritualitas dan filsafat bergantung pada pengheningan. Keheningan adalah alat untuk introspeksi dan pengendalian diri dalam stoisisme. Kaisar Romawi Marcus Aurelius, yang juga seorang filsuf, sering menulis tentang betapa pentingnya melihat ke dalam diri untuk memahami dunia luar.

 Dia menganggap keheningan sebagai ruang untuk merencanakan dan menerima hal-hal yang tidak dapat kita kontrol. Sebaliknya, agama Buddha juga mengatakan bahwa meditasi dan keheningan adalah cara untuk mencapai pencerahan. "Keheningan adalah kekuatan yang memungkinkan kita mendengarkan batin kita sendiri," kata biksu Buddha terkenal Thic Nhat Hanh. Meditasi adalah proses aktif untuk mengenali pikiran dan emosi Anda tanpa menghukum.

Keheningan adalah seperti membersihkan kaca yang kotor. Saat kaca dibersihkan, kita dapat melihat dunia dengan lebih jelas. Dalam kehidupan kontemporer, orang dapat memulai teknik keheningan dengan melakukan meditasi sederhana selama lima menit setiap hari atau bahkan hanya mengambil napas dalam-dalam saat sibuk.

Cara Menerapkan Keheningan dalam Kehidupan Modern

Membutuhkan strategi dan komitmen untuk menerapkan keheningan dalam kehidupan kontemporer. Langkah pertama adalah menemukan saat-saat di hari Anda di mana Anda dapat "berhenti". Misalnya, gunakan waktu pagi untuk merenung, minum teh dengan tenang, atau tidak membuka ponsel langsung setelah bangun tidur. 

Berjalan tanpa alat distraksi atau headphone adalah pilihan lain. Perhatikan lingkungan Anda saat berjalan, seperti suara burung atau langkah kaki Anda sendiri. Ini adalah teknik sederhana untuk meningkatkan kesadaran diri yang efektif. Selain itu, menulis jurnal di malam hari adalah cara lain untuk membuat ruang keheningan. Dengan menuliskan pikiran Anda, Anda memiliki kesempatan untuk merenungkan dan menutup hari dengan santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun