Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Stoisisme untuk Karyawan dalam Menghadapi Tekanan di Tempat Kerja

3 Desember 2024   20:42 Diperbarui: 3 Desember 2024   20:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karyawan seringkali terjebak dalam tuntutan yang datang dari berbagai arah di lingkungan kerja yang cepat dan penuh tekanan. Stres, seperti deadline, ekspektasi atasan, dan beban pekerjaan, dapat menguras energi dan produktivitas. Namun, stoisisme, sebuah filosofi kuno, dapat membantu Anda mengatasi tekanan ini dengan lebih baik. Stoisisme, yang dikenal sebagai ajaran untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi dalam segala situasi, dapat menjadi panduan yang sangat berguna bagi pekerja di dunia kerja modern.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana prinsip-prinsip Stoisisme, seperti menerima hal-hal yang tidak dapat kita kontrol dan mengendalikan reaksi kita terhadap situasi, dapat membantu karyawan menjaga keseimbangan psikologis, menjadi lebih fokus, dan menjadi lebih produktif saat bekerja dalam situasi stres.

Mengendalikan Emosi dan Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan

Kemampuan untuk membedakan antara hal-hal yang dapat kita kontrol dan hal-hal yang tidak dapat kita kontrol adalah salah satu ajaran utama Stoisisme. Ketika mereka menghadapi hal-hal yang berada di luar kendali mereka, seperti keputusan atasan, kebijakan perusahaan, atau situasi yang tidak terduga, karyawan biasanya cemas, marah, atau frustrasi. Karyawan yang menggunakan pola pikir stoik dapat belajar untuk berkonsentrasi hanya pada tindakan dan reaksi mereka sendiri, memiliki kendali penuh.

Jika Anda diminta untuk menyelesaikan tugas dengan tenggat waktu yang ketat, Anda bisa memilih untuk tetap fokus pada apa yang bisa Anda lakukan sekarang---apakah itu menyelesaikan tugas dalam porsi kecil, atau meminta bantuan untuk menyelesaikan bagian yang lebih sulit dari tugas. Ini mengubah stres menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan Anda untuk mengelola waktu dan tanggung jawab secara bijak.

Menerima Ketidakpastian dan Tidak Terbawa Arus

Dunia kerja penuh dengan ketidakpastian dan perubahan tak terduga. Kadang-kadang, atasan atau perusahaan membuat keputusan yang tidak sesuai harapan atau situasi yang tidak terduga muncul, seperti perubahan kebijakan atau krisis, yang berdampak pada perusahaan. Menurut ajaran stoisisme, kita harus menerima kenyataan bahwa meskipun kita mungkin tidak dapat mengontrol hasil, kita tetap dapat mengontrol cara kita bereaksi terhadap hasil tersebut. Metode ini membuat karyawan lebih mudah menerima perubahan atau ketidakpastian tanpa kecemasan.

Contoh: Daripada menjadi kecewa atau marah karena proyek Anda tidak berjalan sesuai rencana, Anda dapat berkonsentrasi pada solusi dan tindakan yang dapat Anda ambil untuk memperbaiki keadaan. "Apa yang mengganggu pikiranmu bukanlah hal itu sendiri, tetapi bagaimana kamu memandangnya," kata filsuf Stoik terkenal Marcus Aurelius.

Meningkatkan Ketangguhan Mental dan Menjaga Kesehatan Mental

Ketangguhan mental---kemampuan untuk tetap tenang dan tidak tergoyahkan saat menghadapi tantangan---dibangun oleh stoisisme. Stoisisme membantu karyawan menghadapi tekanan dengan cara yang lebih produktif. Mereka tidak hanya menghindari stres tetapi juga melihat kesulitan sebagai peluang untuk berkembang. Selain itu, prinsip stoisisme menekankan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental karena kita tidak dapat mengatasi kesulitan hidup jika kita kehilangan keseimbangan emosional.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang menganut prinsip stoisisme mungkin memilih untuk mengambil waktu sejenak untuk bernapas dalam-dalam atau beristirahat sejenak untuk membuat dirinya merasa lebih baik lagi setelah hari yang penuh dengan stres. Mereka menyadari pentingnya mempertahankan keseimbangan mental daripada terburu-buru menyelesaikan tugas dengan emosi yang terganggu.

Kesimpulan

Stoisisme dapat menjadi strategi yang efektif bagi karyawan untuk mengatasi tekanan yang disebabkan oleh lingkungan kerja mereka. Karyawan dapat lebih siap untuk menghadapi kesulitan dan mencapai kesuksesan jika mereka belajar untuk fokus pada apa yang bisa dikendalikan, menerima ketidakpastian, dan tetap kuat mental. Praktik stoisisme membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan santai di mana kecemasan dan stres dapat dikendalikan dengan bijaksana. Jika Anda seorang karyawan yang ingin mengatasi tekanan kerja dengan lebih baik, mungkin sudah saatnya untuk mulai mempelajari dan menerapkan ide-ide Stoisisme dalam hidup Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun