Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Bawaslu Dinilai Tak Bertaring dalam Pengawasan Pilkada?

2 Desember 2024   11:38 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutuhan akan sumber daya manusia dan finansial menjadi semakin mendesak karena jumlah daerah pemilihan yang terus bertambah dan kompleksitas masalah pemilu yang meningkat. 

Tanpa dukungan yang cukup dari pusat, banyak petugas pengawas lapangan bekerja dengan beban tugas berat. Ini berarti tidak ada pengawasan langsung di lapangan selama masa kampanye dan pemungutan suara. Selain itu, petugas pengawas seringkali tidak menerima pelatihan yang memadai, yang membuat mereka tidak siap untuk menghadapi berbagai masalah di lapangan.

Untuk meningkatkan pengawasannya, Bawaslu memerlukan dukungan lebih dari pemerintah dan masyarakat sipil dalam hal pendanaan dan pelatihan sumber daya manusia. Dengan meningkatkan kapasitas lembaga ini, diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan membangun kembali kepercayaan publik terhadap integritas proses pemilu.

Kesimpulan

Sangat penting untuk mengatasi krisis kepercayaan terhadap Bawaslu dalam pengawasan Pilkada. Faktor utama yang menyebabkan keadaan ini adalah kurangnya tindakan tegas terhadap pelanggaran dan ketidaknetralan ASN. Untuk menjaga integritas pemilu, semua pihak terkait harus mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki keadaan.

Mari kita mendukung upaya untuk meningkatkan pengawasan pemilu dengan menyuarakan harapan kita kepada Bawaslu dan pemerintah agar lebih berhati-hati dengan masalah penting ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun