Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Ketakutan dan Harapan, Persepsi Masyarakat terhadap Pemimpin Masa Depan

11 November 2024   08:59 Diperbarui: 11 November 2024   08:59 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/ Ilustrasi Demo

Dok. Pribadi/ Masyarakat Berharap 
Dok. Pribadi/ Masyarakat Berharap 

Masyarakat sangat khawatir tentang perbedaan antara kenyataan dan janji politik. Seiring berlangsungnya kampanye, para kandidat mengeluarkan berbagai janji manis. Seringkali, fokus utama kampanye adalah janji untuk meningkatkan ekonomi, meningkatkan layanan publik, dan membangun infrastruktur. Meskipun demikian, ketika pemimpin baru dipilih, banyak dari janji-janji ini menjadi sulit untuk dilaksanakan, dan mungkin bahkan dilupakan. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat.

Janji untuk meningkatkan akses ke pendidikan dan kesehatan adalah contoh yang sering menjadi perhatian masyarakat. Banyak kandidat yang berjanji akan memberikan pendidikan gratis atau layanan kesehatan yang lebih murah, tetapi kenyataannya sering kali berbeda. Banyak masyarakat masih kesulitan mendapatkan pendidikan atau layanan kesehatan yang baik, terutama di daerah terpencil. Ketidaksesuaian ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah janji politik benar-benar dibuat untuk mencapai hasil atau hanya untuk menarik simpati masyarakat?

Ketidaksesuaian antara kenyataan dan janji ini membahayakan masyarakat dan pemerintah secara keseluruhan. Jika masyarakat merasa tertipu oleh janji-janji kampanye, mereka cenderung kehilangan kepercayaan mereka pada pemerintah dan institusi politik. Oleh karena itu, banyak orang menuntut pemimpin yang terpilih untuk lebih jelas dan bertanggung jawab. Masyarakat mengharapkan pemimpin yang baru terpilih tidak hanya pandai berbicara tetapi juga dapat melakukan apa yang mereka katakan.

4. Peran Masyarakat dalam Menentukan Pemimpin Masa Depan

Dok. Pribadi/ Protes Kebijakan baru
Dok. Pribadi/ Protes Kebijakan baru

Di era digital ini, masyarakat memiliki peran yang lebih aktif dalam menentukan dan mengawasi pemimpin. Media sosial dan platform online memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat, berbagi informasi, dan melakukan kritik terhadap kebijakan atau tindakan pemerintah. Melalui media ini, masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berperan sebagai pengawas yang terus memantau kinerja pemimpin yang terpilih.

Partisipasi aktif ini juga tercermin dalam meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar berkualitas. Banyak warga yang kini lebih kritis dalam melihat rekam jejak kandidat, memahami visi dan misi mereka, serta mengevaluasi apakah mereka memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memimpin. Selain itu, masyarakat juga semakin sadar akan pentingnya transparansi dalam proses pemerintahan, dan menuntut pemimpin yang tidak hanya dapat dipercaya, tetapi juga mampu bertanggung jawab atas setiap kebijakannya.

Gerakan sosial yang berkembang di media sosial adalah contoh nyata dari peran masyarakat dalam politik. Keberanian masyarakat untuk berbicara membuka mata banyak kasus korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah berubah menjadi aktor yang memiliki kekuatan untuk membentuk kebijakan dan mengawal perubahan, daripada hanya menjadi pihak yang hanya menerima apa adanya. Dengan mengambil peran aktif ini, masyarakat berharap dapat membantu memilih pemimpin yang akan memenuhi harapan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun