Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bagaimana Kenaikan Suku Bunga dan Ketidakpastian Ekonomi Global Mempengaruhi Stabilitas Ekonomi Indonesia?

26 Oktober 2024   11:43 Diperbarui: 26 Oktober 2024   11:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi ekonomi global telah menghadapi sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir, seperti ketidakpastian geopolitik, gangguan rantai pasokan, dan kenaikan suku bunga oleh bank sentral negara-negara. Sebagai bagian dari ekonomi global, Indonesia turut merasakan perubahan ini. Stabilitas ekonomi Indonesia sangat terpengaruh oleh kenaikan suku bunga dan ketidakpastian ekonomi global, yang memengaruhi sektor keuangan, konsumsi, dan investasi. Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana dua komponen ini berdampak pada perekonomian Indonesia serta tindakan yang dapat diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi.

1. Dampak Kenaikan Suku Bunga Global terhadap Ekonomi Indonesia

Dok. Pribadi/Pinjam bank
Dok. Pribadi/Pinjam bank

Dalam upaya mereka untuk mengontrol inflasi yang tinggi, bank sentral di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, telah menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga ini memiliki beberapa konsekuensi bagi Indonesia: 

a. Peningkatan Biaya Pinjaman: Kenaikan suku bunga global berdampak pada suku bunga domestik karena bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) perlu mengubah kebijakan moneter untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah arus keluar modal yang signifikan. Biaya pinjaman konsumen dan bisnis Indonesia meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga domestik. Hal ini dapat mengurangi konsumsi masyarakat dan mendorong perusahaan untuk berinvestasi atau berkembang. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dapat berhenti.

b. Arus Keluar Modal dan Volatilitas Nilai Tukar: Kenaikan suku bunga di negara maju, terutama di Amerika Serikat, menarik investor asing ke aset keuangan negara tersebut. Karena itu, modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, menuju pasar keuangan yang lebih stabil. Arus keluar modal ini dapat mengubah nilai tukar rupiah, yang berdampak pada harga barang impor dan meningkatkan tekanan inflasi di dalam negeri. 

c. Dampak pada Pasar Saham dan Obligasi: Karena imbal hasil yang harus diberikan untuk menarik investor, kenaikan suku bunga cenderung menurunkan harga obligasi. Suku bunga yang lebih tinggi di pasar saham dapat mengurangi valuasi bisnis karena peningkatan biaya pinjaman dan penurunan daya beli pelanggan. Situasi seperti ini menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan dan berdampak pada stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

2. Ketidakpastian Ekonomi Global dan Pengaruhnya terhadap Indonesia

Dok. Pribadi/ekspor impor
Dok. Pribadi/ekspor impor

Ketidakpastian ekonomi global seperti perang dagang, konflik geopolitik, dan perubahan kebijakan di negara-negara besar adalah faktor lain yang mempengaruhi ekonomi Indonesia selain kenaikan suku bunga. Berikut adalah beberapa konsekuensi: 

a. Gangguan pada Rantai Pasokan: Ketidakpastian ekonomi global dapat mengganggu rantai pasokan global, yang berdampak langsung pada industri di Indonesia yang bergantung pada bahan baku impor. Gangguan ini dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi dan mempengaruhi harga akhir produk. Sebagai contoh, karena Indonesia bergantung pada impor komoditas dan energi tertentu, negara ini dapat rentan terhadap fluktuasi harga di seluruh dunia, yang dapat menyebabkan inflasi.

B. Penurunan Permintaan Ekspor: Jika ketidakpastian global menyebabkan perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat, China, atau Jepang, maka permintaan produk ekspor Indonesia dapat menurun. Hal ini dapat berdampak pada sektor-sektor yang bergantung pada ekspor, seperti manufaktur, pertambangan, dan perkebunan, serta pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

C. Risiko pada Stabilitas Keuangan: Ketidakpastian global dapat meningkatkan risiko di sektor keuangan, terutama di pasar modal dan perbankan. Jika investor internasional menarik investasi mereka karena meningkatnya risiko global, tekanan terhadap nilai tukar rupiah akan meningkat, yang dapat menyebabkan krisis keuangan.

3. Upaya untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Dok. Pribadi/Ilustrasi Stabilitas ekonomi
Dok. Pribadi/Ilustrasi Stabilitas ekonomi

Meskipun situasi global tidak dapat dikendalikan sepenuhnya, Indonesia memiliki beberapa metode untuk memastikan ekonominya stabil

a. Kebijakan moneter yang responsif dan terukur dapat membantu mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar. Bank Indonesia harus terus memantau kondisi ekonomi domestik dan global untuk menyesuaikan kebijakan suku bunga dengan tepat. Jika diperlukan, juga dapat dilakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

b. Diversifikasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi: Diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas dan industri yang rentan terhadap gangguan dari luar. Untuk meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap perubahan global, pemerintah dapat mendorong pertumbuhan sektor teknologi, jasa, dan industri kreatif.


C. Penguatan Cadangan Devisa: Salah satu langkah penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar adalah memiliki cadangan devisa yang memadai. Ini memungkinkan pemerintah untuk intervensi di pasar keuangan dan mencegah fluktuasi tajam nilai tukar yang dapat memicu ketidakstabilan.

D. Reformasi Struktural: Pemerintah dapat
melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan meningkatkan iklim investasi. Ini dapat mencakup perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penyederhanaan regulasi yang mempermudah bisnis.


Kesimpulan:

Kenaikan suku bunga global dan ketidakpastian ekonomi internasional mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia melalui berbagai saluran, seperti biaya pinjaman, arus modal, nilai tukar, dan harga komoditas. Meskipun Indonesia tidak dapat menghindari dampak perkembangan global sepenuhnya, kebijakan ekonomi yang responsif dan strategi yang tepat dapat membantu menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Para pembuat kebijakan memahami bagaimana kenaikan suku bunga dan ketidakpastian ekonomi global mempengaruhi ekonomi domestik. Mereka juga mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi perekonomian dari gangguan eksternal dan memanfaatkan peluang untuk memperkuat fondasi ekonomi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun