Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Perubahan Regulasi Mempengaruhi Tenaga Kerja?

25 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 25 Oktober 2024   16:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/Ilustrasi Pekerja Hybrid

Berbagai pemangku kepentingan semakin memperhatikan kebijakan ketenagakerjaan di tengah perkembangan global yang cepat. Regulasinya yang selalu berubah memengaruhi bisnis dan bagaimana tenaga kerja diperlakukan di pasar kerja. Artikel ini akan membahas tren kebijakan ketenagakerjaan terbaru dan bagaimana hal itu berdampak pada tenaga kerja di berbagai industri. Ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang perubahan yang terjadi dan bagaimana orang dan perusahaan dapat beradaptasi.

Kebijakan Fleksibilitas Kerja:

Penekanan yang lebih besar pada fleksibilitas kerja merupakan salah satu perubahan paling signifikan dalam kebijakan ketenagakerjaan. Banyak perusahaan telah beralih dari pengaturan kerja tradisional ke model yang lebih fleksibel sebagai akibat dari kemajuan teknologi, terutama digitalisasi dan komunikasi jarak jauh. 

Beberapa bentuk fleksibilitas ini, seperti jam kerja fleksibel, kerja jarak jauh, dan pengaturan kerja hibrid, memberikan keuntungan signifikan bagi karyawan, seperti peningkatan kepuasan karyawan dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Pekerja lebih produktif karena mereka merasa lebih bebas dan dapat mengelola waktu mereka dengan lebih baik. Namun, ada juga hambatan. 

Dengan tidak adanya batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi, beberapa pekerja mungkin mengalami kelebihan beban kerja. Selain itu, kerja jarak jauh dapat menyebabkan isolasi sosial dan kurangnya interaksi langsung dengan rekan kerja.

Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Banyak negara telah mengubah perspektif mereka tentang kesehatan dan keselamatan kerja sebagai akibat dari pandemi COVID-19. Di bawah kebijakan ketenagakerjaan baru, kesehatan pekerja menjadi lebih penting. Banyak negara sekarang mewajibkan perusahaan untuk menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat, termasuk pemeriksaan kesehatan, penggunaan masker, dan penerapan jarak fisik di tempat kerja.

Tempat kerja menjadi lebih aman dengan perlindungan kesehatan dan keselamatan yang lebih baik. Hal ini meningkatkan kepuasan karyawan dan loyalitas mereka terhadap perusahaan, selain mengurangi risiko penularan penyakit. Selain itu, peningkatan kesadaran akan kesehatan mental merupakan komponen penting dari regulasi ini. Banyak bisnis mulai memasukkan dukungan kesehatan mental, seperti program konseling dan perawatan kesehatan, ke dalam program keuntungan mereka.

Kenaikan Upah Minimum

Untuk mengatasi kesenjangan pendapatan dan meningkatkan daya beli pekerja, ada tren yang kuat di banyak negara untuk meningkatkan upah minimum. Sering diusulkan sebagai cara untuk mengurangi kemiskinan dan mendukung pekerja berpenghasilan rendah, kenaikan upah minimum. Banyak pemerintah percaya bahwa upah minimum harus diubah untuk menyesuaikan dengan biaya hidup yang meningkat. 

Kenaikan upah minimum dapat membantu pekerja dengan pendapatan rendah dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Ini juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang dapat mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. 

Namun, dampaknya terhadap bisnis kecil juga menjadi subjek perdebatan. Beberapa pemilik usaha takut kenaikan upah minimum akan mengurangi jumlah karyawan atau mengurangi jam kerja, yang dapat berdampak negatif pada lapangan kerja.

Hak atas Cuti dan Manfaat Keluarga

Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan ketenagakerjaan telah semakin memperhatikan hak-hak keluarga, seperti cuti melahirkan, cuti sakit, dan cuti keluarga. Banyak negara juga mulai menerapkan kebijakan yang lebih mendukung pekerja dalam peran mereka sebagai orang tua atau pengasuh, seperti cuti ayah, cuti merawat anggota keluarga yang sakit, dan cuti melahirkan yang lebih panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun