Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Perubahan Regulasi Mempengaruhi Tenaga Kerja?

25 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 25 Oktober 2024   16:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/Ilustrasi Pekerja Hybrid

Kebijakan ini membantu pekerja, terutama perempuan, menjalani tanggung jawab keluarga dan pekerjaan. Dengan cuti yang cukup, karyawan dapat kembali ke tempat kerja dengan lebih siap dan berkonsentrasi. Dengan memberikan hak cuti yang sama kepada kedua orang tua, perusahaan dapat mendukung kesetaraan gender dan meningkatkan keragaman di tempat kerja. Dengan demikian, penerapan kebijakan ini dapat mengurangi diskriminasi gender di tempat kerja.

Kebijakan Anti-Diskriminasi dan Kesetaraan Gender

Kebijakan ketenagakerjaan sekarang semakin menekankan bahwa lingkungan kerja harus inklusif dan bebas dari diskriminasi. Banyak negara telah menetapkan undang-undang yang mendukung keberagaman dan kesetaraan gender. Beberapa perusahaan mulai menerapkan kebijakan ketenagakerjaan yang menyatakan komitmen mereka untuk kesetaraan gender dan perlindungan pekerja.

Kebijakan ini meningkatkan kesetaraan di tempat kerja untuk semua pekerja, tidak peduli latar belakang mereka. Jika pekerja merasa dihargai dan diterima, mereka cenderung lebih produktif dan setia kepada perusahaan mereka. Selain itu, lingkungan kerja yang inklusif dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas. Seringkali, ketika berbagai perspektif dan pengalaman dikombinasikan, hasilnya adalah solusi yang lebih baik dan lebih efisien.

Peraturan tentang Pekerja Gig

Pemerintah mulai memberlakukan regulasi untuk melindungi pekerja di ekonomi gig yang berkembang, di mana banyak orang bekerja sebagai kontraktor independen atau freelancer. Pekerja gig seringkali tidak memiliki hak-hak dasar yang sama seperti pekerja tetap, seperti akses ke jaminan sosial dan manfaat kesehatan. Regulasi baru bertujuan untuk mengakui hak-hak dasar ini dan memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi mereka.

Dengan adanya regulasi ini, karyawan kontrak akan memiliki akses yang lebih baik ke perlindungan sosial dan manfaat yang sebelumnya mereka tidak dapat aksesi. Ini dapat meningkatkan stabilitas pekerjaan di industri dan memberikan keamanan finansial yang lebih besar bagi mereka. Namun, masih ada masalah, terutama dalam hal penerapan dan pengawasan regulasi. Untuk memastikan hak-hak pekerja gig dilindungi dengan baik, pemerintah, perusahaan, dan pekerja harus bekerja sama.

Keterlibatan Sosial dan Dialog Sosial

Keterlibatan sosial antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah meningkat sebagai hasil dari peningkatan kesadaran akan masalah ketenagakerjaan. Dalam menentukan jalan kebijakan ketenagakerjaan, dialog sosial yang konstruktif menjadi semakin penting. Serikat pekerja sangat penting dalam melindungi hak-hak pekerja dan meningkatkan kondisi kerja. Mereka dapat membantu dalam pembuatan kebijakan yang lebih adil dan inklusif dengan berpartisipasi dalam dialog sosial.

Dialog sosial yang efektif dapat membantu mengatasi perbedaan antara kepentingan pekerja dan pengusaha. Jika semua pihak terlibat dalam proses pengambilan keputusan, kebijakan yang dihasilkan cenderung lebih adil dan dapat diterima oleh semua pihak.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun