Mohon tunggu...
bayu bagus permadi
bayu bagus permadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sebagai penulis, saya percaya bahwa kata-kata adalah kekuatan untuk menyampaikan emosi, menggugah pikiran, dan membangun koneksi antarmanusia."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kebijakan dan Harapan Baru, Bagaimana Regulasi Mengubah Lanskap Ekonomi?

20 Oktober 2024   17:01 Diperbarui: 24 Oktober 2024   08:58 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, biaya kepatuhan dapat menjadi tantangan besar bagi industri yang bergantung pada bahan bakar fosil. Perubahan 

Kebijakan Moneter: Bank sentral biasanya menurunkan suku bunga untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong aktivitas pinjaman. 

Jika tidak diimbangi dengan pengendalian harga yang tepat, ini memiliki potensi untuk mendorong investasi dan konsumsi, tetapi juga memiliki risiko menyebabkan inflasi.

2. Peluang yang Ditawarkan oleh Peraturan Baru

Dok.pribadi
Dok.pribadi

 Kebijakan baru seringkali memerlukan adaptasi, tetapi regulasi tersebut juga membuka banyak peluang bagi sektor ekonomi: 

Pengembangan Teknologi Baru: Perusahaan berinvestasi dalam teknologi baru karena kebijakan yang mendorong riset dan pengembangan. 

Sektor-sektor seperti teknologi informasi, kesehatan, dan kendaraan listrik dapat berkembang pesat berkat dukungan kebijakan inovatif.

Investasi di Sektor Energi Terbarukan: Dengan pengurangan ketergantungan pada energi fosil, ada banyak peluang di bidang energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan geothermal. 

Pemerintah yang memberikan insentif, seperti subsidi dan pemotongan pajak, dapat mempercepat kemajuan sektor ini.

Peningkatan Kesejahteraan Sosial melalui Subsidi dan Bantuan: Kebijakan yang meningkatkan kesejahteraan, seperti subsidi pendidikan dan kesehatan, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas dalam jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun