Akses yang sulit selalu menjadi kendala berbagai masalah di daerah terpencil, termasuk problem dalam pendidikan. Tanpa adanya akses yang mudah, berbagai usaha guru, kepala sekolah maupun pihak luar dalam rangka meningkatkan taraf pendidikan di kawasan terpencil tentu akan menjadi sulit. Bahkan, tidak jarang siswa pun kesulitan menjangkau tempatnya belajar karena akses yang kurang memadai.Â
b. Distribusi Perangkat dan Media Pembelajaran
Kembali lagi bermuara pada akses menuju ke lokasi daerah terpencil. Karena lokasinya ketika lokasi tersebut tidak memiliki akses yang mudah maka distribusi berbagai hak akan sulit dilakukan. Katakan saja mulai dari perangkat dan media pembelajaran yang memang harus ada di setiap sekolah. Dengan kedatangannya terlambat untuk sampai di rumah, maka penghematan akan hal ini juga semakin jelas terjadi.
c. Kurangnya Tenaga Pengajar
Jumlah tenaga pengajar juga tentunya sudah tampak sangat minim di daerah yang tertinggal. Hal ini membuat setiap pendidik tersebut akan sulit melakukan tugasnya secara maksimal.
Namun demikian, mencari guru yang benar-benar kompeten dan siap mengabdikan diri ke daerah terpencil juga tidaklah mudah. Dibutuhkan jiwa pengabdian tinggi untuk bisa melangkah ke arah tersebut.
d. Dukungan Masyarakat yang Belum Sepenuhnya
Aspek terakhir dalam proses ini adalah dukungan dari masyarakat terhadap aktivitas belajar mengajar dan aktivitas tersebut. Jika masyarakat bisa sepenuhnya percaya pada proses pembelajaran maka ini akan lebih mudah dijalanka.
Dukungan masyarakat yang dibutuhkan dalam aspek ini diantaranya juga adalah dukungan moral terhadap para pengajar. Namun, kadang tidak semua masyarakat daerah terpencil menyadari pentingnya pendidikan sehingga dukungan tersebut tidak bisa didapatkan.
Baca juga: Salah Kaprah Pendidikan Kita, Kemajuan Birokrasi Tak Diikuti Mutu Pendidikannya
3. Pihak-Pihak yang Harus Terlibat dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Daerah Terpencil