Mohon tunggu...
Bayu Aswenda
Bayu Aswenda Mohon Tunggu... Humas PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah -

Tinggi diatas rata-rata namun tidak diimbangi dengan packaging perut yang proporsional. Sedap dipandang namun sayang bukan untuk dipegang. "Sopo wani rekoso bakal nggayuh mulyo".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Caranya Menghindari Pemadaman Bergilir

20 April 2016   16:26 Diperbarui: 24 April 2016   10:31 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Hemat listrik itu mudah - Photo by : Bayu Aswenda"][/caption]"Buat apa saya harus repot-repot hemat listrik, toh saya juga punya duit, mampu bayar listrik kok, lagian hak saya juga dong menggunakan listrik di rumah saya sendiri."

Kalimat tersebut meluncur deras dari mulut Wahyu (37), bapak seorang anak yang mengaku pengusaha katering di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mungkin semua pernah mendengar reaksi seperti itu ketika dihimbau untuk melakukan penghematan listrik. Selama ini, pemahaman mengenai hemat listrik adalah sebatas pada tujuan untuk menghemat biaya tagihan listrik bulanan. Padahal, hemat listrik sangatlah penting dilakukan, selain tentunya bermanfaat bagi kita sendiri, dengan menghemat listrik kita juga bisa bermanfaat bagi orang lain.

Lalu, apakah reaksi seorang pengusaha tersebut salah? Kalau masalah persepsi, saya rasa tidak ada yang salah. Namun konteksnya bukan masalah benar atau salah, akan tetapi reaksi seperti itu sangatlah kurang pantas disampaikan khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengahdengan kondisi terbatasnya pasokan listrik. Apalagi seperti yang terjadi pada bulan Maret kemarin, pemadaman bergilir hampir setiap hari terjadi dikarenakan defisit daya listrik.

Kondisi kelistrikan di kedua Provinsi bertetanggaan tersebut memang pas-pasan. Daya listrik yang dimiliki saat semua mesin pembangkit beroperasi normal "hanyalah" 510 megawatt. Sedangkan konsumsi listrik masyarakat pada waktu beban puncak adalah 495 megawatt. Kalau dihitung dengan kalkulator memang surplus 15 megawatt, namun menurut kondisi ideal sistem kelistrikan, kondisi tersebut belumlah aman. Dengan dipeliharanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Unit 2 yang berkapasitas 65 megawatt, praktis kondisi kelistrikan berubah menjadi defisit sebesar 40 megawatt. Dampaknya pasti sudah kita ketahui bersama, pemadaman bergilir terpaksa harus  dilakukan oleh PLN.

Kita kembali ke pembahasan hemat listrik. Bagaimana ceritanya apabila kita melakukan hemat listrik bisa bermanfaat bagi orang lain, bukankah yang diuntungkan dari hemat listrik adalah pelaku hemat listrik itu sendiri ? "Orang yang berhemat saya kok yang diuntungkan orang lain, bagaimana bisa?" Saya yakin saat ini Anda setuju dengan pertanyaan ini.

Mari kita lihat jumlah pelanggan PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) sebagai operator kelistrikan disana. Tercatat lebih dari 1,4 juta pelanggan mengkonsumsi listrik. Jumlah pelanggan sebesar itu tersebar di seluruh Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Misal kita semua sebagai pelanggan PLN Kalselteng dapat berhemat minimal 40 watt saja setiap harinya. Manfaatnya luar biasa sekali. Mari kita ilustrasikan, 40 watt itu setara dengan kurang lebih tiga buah lampu. Caranya mudah, coba kita istirahatkan dua buah lampu di luar rumah dan cukup satu buah lampu di dalam rumah. Saya rasa bukan hal yang sulit dilakukan oleh semua orang.

Sekarang coba kita kalikan dengan total pelanggan PLN Kalselteng, berapa banyak watt yang dapat kita hemat bersama? 40 watt x 1,4 juta pelanggan. Hasilnya adalah 56 juta watt. Daya sebesar itu hampir mendekati kapasitas satu unit PLTU Asam-Asam. Dengan penghematan yang kita lakukan tersebut tentunya cukup untuk menutup defisit daya listrik yang terjadi. Manfaatnya tentunya akan dirasakan oleh semua orang. Pemadaman bergilir tidak akan terjadi.

Sembari menunggu masuknya pembangkit baru PLTU Pulang Pisau dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai, saya rasa alternatif paling mudah yang dapat kita lakukan bersama adalah menghemat listrik. Kesadaran ini perlu dibangun bersama-sama oleh seluruh stakeholder.

Nah, mulai sekarang rasanya tidak ada salahnya bagi kita untuk mulai menularkan budaya hemat listrik ke keluarga atau minimal teman kita. Hemat listrik berarti juga peduli terhadap saudara-saudara kita yang lain. Melakukan penghematan listrik sangat mudah, tidak memerlukan biaya maupun usaha yang luar biasa untuk melakukannya.

[caption caption="Signature"]

[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun