Mohon tunggu...
Bayu A Sentanu
Bayu A Sentanu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

Let's make movement

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Album "Anthera" dari "Rubah di Selatan"

24 Juni 2020   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2020   16:19 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rubah di Selatan" merupakan band asal Yogyakarta dengan beranggotakan Mallinda sebagai vokal, Gilang sebagai gitar, Adnan sebagai keyboard, dan Ronie sebagai perkusi untuk menambah kesan etnik. Mereka merupakan lulusan dari Institut Seni Indonesia (ISI). 

Band ini dibentuk pada tahun 2015 dan mengusung genre folk. Band ini termasuk band yang unik karena mengusung musik musik tradisional dan mereka berhasil membawa ambience etnik di dalam lagu lagunya. Beberapa lagu juga menggunakan alat musik daerah seperti Saluang (Sumatra Barat), Karinding (Jawa Barat), dan lain lain

Rubah selatan sendiri menurut wawancaranya di DCDC mengungkapkan arti dari nama Rubah Di Selatan. Mereka menuturkan bahwa nama itu diambil dari sebuah filosofi di Yogyakarta dengan arti "Ke mana kita pergi akan tahu kemana kita kembali". 

Mereka juga menuturkan bahwa mereka mengambil analogi Rubah karena rubah terdapat dimana mana dan merupakan hewan yang sederhana namun memiliki karakter yang kuat. 

Di sini mereka menginginkan bahwa Rubah Di Selatan ini akan ada dimana mana dan bisa diterima masyarakat dengan karakter mereka yang kuat. Selatan sendiri merupakan dimana mereka dibentuk yaitu Yogyakarta bagian selatan.

Pada 2019 mereka berhasil membuat satu album yang diberi nama Anthera. Album ini berhasil dikerjakan selama 4 tahun dengan jumlah lagu didalam album tersebut 10. 

Menurut saya, album ini merupakan salah satu album yang wajib didengarkan karena di dalam album ini kita bisa menemukan experience mendengarkan musik yang baru dan sangat menakjubkan. Kita seakan akan dibawa ke dalam dunia Rubah Di Selatan karena mereka mempunyai identitas musikal yang khas dan sangat kuat.

Album mereka diawali dengan lagu Selaba. Pembukaan ini sudah didengarkan musik yang sangat menenangkan. Terkesan magis namun masih dengan identitas etnik yang terus di usung. Dengan jenis vocal Mallinda yang khas membuat Selaba memiliki ambience yang magis. Ada beberapa lagi lagu yang menurut saya favorit di dalam album ini dan wajib didengarkan.

Yang pertama adalah lagu berjudul Water. Lagu ini merupakan awal di mana saya mengetahui tentang Rubah Di Selatan. Saat itu ada screening film Cikal dan lagu Water menjadi soundtrack dari film tersebut. 

Ketika mendengar pertama kali, hal yang pertama langsung dipikirkan oleh saya "Ternyata ada yang bikin aliran musik kaya gini". Lagu ini juga salah satu lagu favorit didalam album ini, selain karena musik dan instrumennya yang saya sukai, saya juga suka dengan lirik yang dipakai. Mereka membuat lirik sangat dalam dan sangat memiliki pesan yang kuat.

Lagu selanjutnya adalah Rainbow After Rain. Di dalam lagu ini, di awal lagu dinyanyikan sendiri dan terkesan sedang bersenandung jawa. Ketika semua instrument masuk baru ambience berbeda. 

Mereka mengangkat ambience yang slow sehingga ketika mendengarkan kita terkesan terbawa melayang bersama mereka. Kata kata dalam lirik lagu tersebut yang sangat saya sukai adalah "Sometimes we go up, then sometimes we go down". Lirik ini simple namun memiliki makna yang mendalam.

Kemudian ada lagu mereka yang menurut saya sangat spesial. Lagu tersebut berjudul Merapi Tak Pernah Ingkar Janji. Lagu ini diciptakan dan menceritakan tentang letusan Gunung Merapi. Mereka mengonsep lagu mereka sama seperti apa yang terjadi saat letusan dengan di awalnya memilih musik sendu yang terkesan asri dan baik baik saja. 

Ketika pertengahan lagu beat music menjadi agak cepat menandakan keadaan chaos seperti saat letusan. Di akhir pun mereka menambah lirik Macapat yang memiliki pesan bahwa kita hanya kecil di dunia ini dan tidak pantas untuk sombong.

Kemudian album ditutup dengan lagu Leaving Anthera. Lagu ini membawa ambience etnik yang sangat melekat. Diawali dengan orang teriak kemudian semua instrument masuk membuat ambience lagu ini sangat menarik. Dibalut dengan lirik yang dalam membuat lagu ini memang pantas untuk dijadikan penutup album yang sangat bagus ini. 

Sebenarnya bukan hanya 5 lagu di atas yang bagus, hampir semuanya bagus. Ada Lil Fox, Mata Air Mata, Istana Duka Ria, Malicious Time, Light Of Night. 

Semua lagunya memiliki pesan dan ambience yang berbeda. Intinya album ini adalah album yang wajib untuk kalian dengarkan dan rasakan experience yang lain dalam mendengarkan lagu-lagu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun