Para penggemar setia Arsenal mesti bersiap kembali rela melihat klub kesayangannya gagal lolos dari babak 16 besar Liga Champions musim ini, setelah pagi ini serdadu London Utara dihabisi oleh penguasa Bavaria Bayern Munich dengan skor telak 5-1 di Allianz Arena. Arsenal dituntut untuk dapat menang 4-0 pada laga leg kedua pada bulan Maret nanti, sesuatu yang tidak mustahil sekaligus merupakan mission impossible yang harus mampu dituntaskan pasukan Arsene Wenger, jika tidak ingin mengecewakan fans setia Meriam London setelah 7 musim bertutut-turut selalu mentok pada fase yang sama.Â
Kekalahan telak ini sekaligus mengulangi capaian Arsenal yang selalu menuai hasil buruk kala melawan Bayern, dimana pada musim sebelumnya Arsenal juga dibantai Bayern 6-1 di Allianz Arena dalam pertandingan fase grup, dan dalam dua edisi sebelumnya secara repetitif dieliminasi Bayern (juga) di fase yang sama dengan pertandingan pagi ini, yakni fase knock-out. Tekanan untuk seorang Arsene Wenger untuk segera meninggalkan posnya pun tak pelak kembali menguat.
Arsenal sejatinya mengawali laga dengan baik dan determinasi tinggi dengan menerapkan garis pertahanan tinggi di awal laga untuk mencoba mengambil inisiatif laga dari penguasaan Bayern. Arsenal menggunakan formasi pakem 4-2-3-1 dengan menempatkan beberapa perubahan seperti David Ospina si bawah mistar yang menyubstitusi peran reguler Petr Cech,Â
Kieran Gibbs yang menggantikan pos jaga Nacho Monreal pada posisi bek kiri, dan Granit Xhaka yang kembali dipercaya mengisi double pivot Arsenal di depan kuartet bek Arsenal bergandengan dengan Francis Coquelin. Alex Chamberlain juga terdaftar dalam starting 11 namun kali ini bertindak sebagai winger kanan setelah pada dua laga sebelumnya ditempatkan sebagai gelandang tengah, dan Alexis Sanchez mengisi kembali pos nomor 9 The Gunners.
Sedangkan Bayern Munchen sendiri, yang bermain tanpa Franck Ribery, tetap memainkan pasukan terbaiknya dengan pakem 4-2-1-3. Minus seorang Thomas Mueller yang duduk di bangku cadangan, Bayern tetap memainkan trisula Douglas Costa-Robert (Lewy) Lewandowski-Arjen Robben yang ditopang Thiago Alcantara sebagai seorang gelandang serang utama, dengan ditemaini duo penyeimbang Arturo Vidal dan Xabi Alonso di belakangnya. Kuartet lini belakang reguler Bayern tidak berubah dengan komposisi David Alaba-Javi Martinez-Matt Hummels-Philip Lahm, dan seorang Manuel Neuer sebagai palang terakhir prajurit Bavaria.
Lima menit pertandingan dimulai, Arsenal yang mencoba menerapkan garis pertahanan tinggi mulai mundur perlahan, akibat kuatnya upaya membangun ball possession yang mulai disusun Bayern. Situasi ini ditunjang dengan mulai merangseknya dua sayap Bayern yakni Costa dan Robben ke dalam garis pertahanan Arsenal, dengan dibantu oleh dua bek sayap mereka yakni masing-masing di sisi kiri David Alaba dan Lahm di sisi kanan.Â
Baik kecepatan Costa dan Robben sedikit demi sedikit mulai berhasil mengelupas pertahanan Arsenal yang memulai laga dengan sangat berhati-hati. Pada menit ke-11 ancaman Bayern membuat Arsenal menuai petaka pertamanya setelah akselerasi Robben yang lolos dari kawalan Francis Coquelin yang terlambat, diteruskan dengan tendangan plessing khas Robben via kaki kiri yang merupakan spesifikasinya, meluncur deras menuju pojok kanan gawang Arsenal di luar jangkauan tangan David Ospina. Bayern memimpin skor dengan 1-0.
Kebobolan satu gol, langsung direspons Arsenal yang tampak determinan untuk menghindari memori kelam mereka pada kunjungan kali kesekian di Munich. Arsenal mulai menemukan bentuk permainan aslinya, yakni one-two touch pass yang menjadi ciri khasnya, dengan memanfaatkan kecepatan Chamberlain maupun Sanchez yang mengincar area sisi tengah pertahanan Bayern yang dikawal para pemain bertubuh tinggi yang terlihat sering agak keteteran menghadapi akselerasi seperti Javi Martinez.Â
Upaya solo run Sanchez yang berhasil menusuk sisi tengah Bayern dengan paksa dijatuhkan oleh Mats Hummels pada 20 meter di depan kotak penalti Manuel Neuer. Mats Hummels langsung diganjar kartu kuning, sedang Arsenal mendapatkan hadiah tendangan bebas yang dihadapi oleh sesama kolega Neuer di timnas Jerman, Mesut Ozil. Ozil langsung mengambil tendangan bebas tersebut dan "Bam!" secara deras meluncur ke arah Neuer namun sayangnya dapat diantisipasi oleh kiper timnas Jerman tersebut. Bola sempat memantul ke arah kerumunan pemain kedua tim namun wasit segera meniup tanda offside untuk salah seorang pemain Arsenal.
Insiden tendangan bebas Ozil yang merupakan ancaman pertama Arsenal ke gawang Bayern rupanya melecut semangat para penggawa Arsenal lainnya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Koscielny yang berupaya merangsek ke depan ditabrak oleh Robert (Lewy) Lewandowski yang nampaknya terlalu fokus membuang bola sehingga tidak melihat datangnya Koscielny. Penalti!Â
Pemain Bayern sempat memprotes keras keputusan tersebut namun wasit Milorad Mazic tetap bersikukuh pada keputusannya. Sanchez yang menjadi algojo penalti bersiap dan "Bam! tendangannya di blok Manuel Neuer!, bola muntah ke arah Sanchez yang berusaha disambar dengan tendangan voli namun gagal, Sanchez mencoba sekali lagi dengan melakukan kontrol dada sebelum melepaskan tendangan kali ketiga ke arah gawang. Dan Gol! 1-1 dan pada waktu yang menunjukkan menit ke-30, Arsenal menyamakan kedudukan di Munich. Neuer tampak kesal kali ini karena sebenarnya telah menepis penalti Sanchez dengan heroik, namun keterlambatan rekan-rekannya menutup ruang kosong di gawang Bayern membuatnya harus kebobolan secara sepele. Bayern juga kecolongan gol away.