Mohon tunggu...
Bayu Arif Ramadhan
Bayu Arif Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - 22 thn, Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menulis sebagai hobi dan pengisi luang waktu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rodrigo"Punisher" Duterte: Dilema HAM dan Penyelamatan Filipina dari Narkoba

28 Agustus 2016   22:16 Diperbarui: 29 Agustus 2016   01:26 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski metodologi petrus kali ini yang dilakukan ala Duterte, adalah untuk menegakkan gaung perlawanan rakyat melawan segala bentuk toleransi narkotika, bukan malah diselewengkan sebagai alat hegemoni politik dengan melakukan petrus pada mereka yang disebut suara rakyat via perwakilan-perwakilan yang dahulu dianggap bersuara nyaring terhadap pemerintah. 

Secara menyentil pula, bahwa Duterte menegakkan perang pada narkotika dengan berusaha menjamin bahwa segala birokrasi dan aparatur negara benar-benar bersih seutuhnya dan tidak terlibat, atau mereka akan berakhir hidupnya di tangan death squad. Seolah seperti suatu sarkasme pada penegakan hukum dan usaha pembasmian narkotika di negara ini yang kadang birokrasinya masih berbelit, dan banyak aparatur terlibat main mata dan kongkalikong. Percayalah, selama di negeri ini hal tersebut masih terjadi, tempat rehabilitasi niscaya cuma ditakdirkan untuk hanya disesaki, lalu akhirnya ditambah lagi. Membuat pemberantasan narkoba kadang hanya wangi sebagai bunga-bunga slogan, penegakan hanya sampai ranting, belum sampai akar Hehehehe ...   

            Tak berperikemanusiaan agaknya, tapi salut untuk komitmen tanpa pandang bulu Duterte demi menyelamatkan masa depan jutaan generasi muda Filipina dari bahaya laten narkoba. Kapan Indonesia ?                                     

"Hukum tidak memerintah presiden untuk melindungi pejabat"-   Rodrigo "Punisher" Duterte                                            

"Dont count to the victims of the drug traffickers, but also innocent lives who have lives lost to the drugs"- Rodrigo "Punisher" Duterte

Sumber Gambar: www.balita.com
Sumber Gambar: www.balita.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun