Mohon tunggu...
Bayu Ariestya Ramadhan
Bayu Ariestya Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - loading ...

loading ...

Selanjutnya

Tutup

Life Hack

Ternyata Trafik yang Diinformasikan Google Analytics Bisa Salah Loh!

20 Juni 2020   12:45 Diperbarui: 18 November 2021   09:45 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bisa melindungi Google Analytics dari trafik palsu dengan 11 langkah sederhana, udah gitu bisa dilakuin kurang dari 3 menit aja. Setelah itu aman deh, hasil analisa tidak bias dan keputusan yang diambil jadi lebih tepat.

Sebel banget pasti kan kalo ternyata data yang di-collect sama Google Analytics yang selama ini kita andalin ternyata datanya ga valid dan udah dimanipulasi oleh spammer. Salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk melindungi agar data yang masuk ke Google Analytics hanya berasal dari website utama yang kita pasangin Tracking ID. Jadi walaupun Google Analytics Tracking ID kita dipasang di website spammer, namun data yang dikirim dari website spam tersebut tidak akan terekam di Google Analytics yang sudah di-protected. Namun jika Anda beriklan menggunakan Google Ads, dan landing page diarahkan ke website Anda, maka trafik ini akan tetap dihitung sebagai paid traffic, bukan spam.

Gimana ceritanya kok bisa salah sih data dari Google Analytics ?

Kira-kira begini ilustrasinya

Jadi misalkan kita punya website atau blog yang kategori utamanya adalah Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Parenting, dan juga Storytelling. Sebenernya untuk trafik paling banyak dari konten dengan kategori Ekonomi. Tapi karena data kita sudah dicampur sama trafik palsu yang dikirim dari website spammer, jadinya insight yang diperoleh dari Google Analytics juga udah ga kredibel lagi.

Berikut langkah-langkahnya agar trafik yang ditampilkan oleh Google Analytics menjadi lebih kredibel:

  1. Masuk ke Admin (icon gear di pojok kiri bawah).
  2. Pilih tab Admin
  3. Pada Account level, pilih website yang ingin dilindungi.
  4. Pada Property level, pilih property yang ingin dilindungi
  5. Pada View level, pilih data view yang ingin dilindungi.
  6. Pilih Filter
  7. Add Filter
  8. Beri nama Filter agar mudah dikenali
  9. Pada Filter Type, pilih Custom > Include > Hostname
  10. Pada field Filter Pattern, isi dengan nama domain dengan format berikut domain\.com
  11. Save, selesai.

Selamat menganalisa ya gaes!

Kalo ada cara lain yang bisa dipake boleh dong di-sharing disini juga yak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun