Mohon tunggu...
bayu ari
bayu ari Mohon Tunggu... Ilustrator - freelacher

bekerja sebagai desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bias Negativitas dalam Penyebaran Berita Hoaks Covid-19

27 Juni 2021   16:55 Diperbarui: 1 Juli 2021   14:38 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) hoaks dibuat dengan sengaja yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, politik, maupun alasan pribadi. Sebagai penjelasanya bisa dilihat table dibawah ini:

hoax-60dd6da51525104be615a293.jpg
hoax-60dd6da51525104be615a293.jpg
Menurut Subdit Penyidikan dan Penindakan Kemkominfo, hoaks dapat diketahui dari beberapa aspek. Berikut adalah cara untuk mengetahui suatu berita hoaks atau tidaknya:

- Cross Check Judul Berita Provokatif

- Perhatikan Alamat Situs Web atau Akun/FP

- Bedakan antara fakta dan opini - Cek Foto

- Bergabung atau Follow Group Anti Hoaks

Menurut MAFINDO dan Kemkominfo penerima dan penyebar hoaks paling banyak diterima oleh kalangan remaja dan ibu rumah tangga. Namun penerima dan penyebar hoaks sendiri dapat terjadi oleh segala jenis umur maupun status sosial.

Bias negativitas (negativity bias) yaitu hal yang mengacu pada fakta bahwa kita menunjukkan sensitivitas yang lebih besar pada informasi negatif daripada informasi positif (Kunda, 1999 dalam Baron & Byrne, 2004:91)

Dari teori ini menjelaskan bahwa informasi negative akan lebih menonjol dalam ingatan kita dibandingkan informasi positif. Satu informasi negative akan memberikan pengaruh yang lebih kuat. Sebagai contoh kita akan bertemu dengan teman lama kita yang sudah berhasil berbisnis namun karena dia pernah terjerat pidana kita akan lebih mengingat dan terfokus pada hal negative dia pernah terjerat pidana. Sama halnya dengan berbagai kasus covid 19. Kita akan lebih terfokus pada bahaya dan hal-hal negative dari Covid 19. 

Hal ini dapat dipahami dan perspektif evolusi bahwa kita memiliki sensitivitas terhadap perubahan di lingkungan sekitar kita yang dapat mengancam keselamatan atau kesejahteraan kita, sehingga kita memberikan respons yang cepat terhadap hal ini. 

Hal-hal negative terkait isu covid seperti mudah menular, lockdown, vaksin yang bahaya, lebih menarik perhatian kita sehingga membuat  kita ingin berperan menyebarkan agar orang lain lebih waspada. Padahal faktanya hoaks dibuat sebagian orang yang tidak bertanggung jawab hanya untuk menimbulkan kegaduhan. Kasus terbaru terkait hoaks vaksin mengandung mahnet tentu menarik perhatian kita dari pada wacana vaksin dari pemerintah.Bagaimana informasi yang menyebar dengan mudahnya ini membuat kegaduhan diraha publik. hal negatif dari vaksin di ekploitasi untuk menurunkan kepercayaan akan vaksin yang diberikan pemerintah.  Bias Negativitas berbagai pemberitaan juga lebih diperhatikan daripada upaya penanganan yang diberikan pemerintah. dari banyaknya contoh kasus ini tentu kita bisa melihat bagaimana nilai negatif lebih diperhatikan seperti istilah noda setitik dalam kertas akan lebih dilihat daripada bagian luas yang tidak terkena titik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun