Mohon tunggu...
Bayu Anggoro
Bayu Anggoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Hi there, i'm kompasianer!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengupas Fenomena Goyang Pargoy yang Jadi Trend Anak Muda di TikTok

6 Januari 2022   17:49 Diperbarui: 17 Januari 2022   00:52 2774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kemunculannya, internet membawa dampak yang cukup signifikan bagi kebutuhan manusia. Internet merupakan hasil dari peradaban manusia modern, yang mana diciptakan untuk membentuk suatu aktivitas yang beradab. Namun realitanya, dampak negatif juga mengiringi hadirnya Internet ini.

Kemunculan aplikasi TikTok merupakan salah satu dari sekian banyak teknologi yang berkembang saat ini. TikTok adalah jejaring sosial berbasis video dan musik yang mana setiap penggunanya dapat mengunggah kontennya sendiri di platform tersebut. Dari TikTok inilah berbagai macam budaya populer mulai bermunculan dan menjadikannya trend baik di lokal maupun internasional.

TikTok sendiri identik dengan budaya “joget-joget depan kamera”, dari sinilah joget “Pargoy” mulai dikenal. Dilansir dari situs majalah remaja Hai, istilah “Pargoy” berasal dari daerah Sumatra Barat yang berarti Partai Goyang. Pargoy mampu menjadi trend di TikTok saat ini karena kebiasaan goyang yang sering dilakukan oleh remaja-remaja. Bahkan trend ini juga diikuit oleh beberapa seleb dan public figure. Pargoy di daerah asalnya sering dilakukan pada saat kegiatan musik maupun acara lain yang diiringi oleh musik dan diikuti oleh banyak orang.

Bicara tentang Joget Pargoy, dapat dikatakan bahwa Pargoy sebagai fenomena yang unik karena jogetannya yang khas. Dari keunikannya tersebut Joget Pargoy mampu menjadi trend budaya populer dan diikuti oleh banyak orang, khususnya pengguna jejaring sosial TikTok. Namun, apakah Pargoy ini membawa dampak yang baik bagi generasi milenial?

Sejak menjadi trend, Pargoy menuai pro & kontra di dunia maya, khususnya di platform TikTok. Umumnya, Pargoy ini dibuat oleh remaja wanita yang memang senjaga dibuat karna kebutuhan konten. Walaupun ada remaja lelaki yang membuat konten Joget Pargoy ini, namun Pargoy yang dilakukan oleh remaja wanita memang cenderung ramai penonton, dan banyak mendapatkan likes. Rata-rata mereka yang membuat konten ini memang berpakaian ‘sedikit’ seksi. Berbagai tanggapan netizen pun muncul, mulai dari dukungan, hujatan, hingga terkadang muncul tanggapan yang mengarah ke pelecehan.

Membahas tanggapan netizen terhadap trend ini terbilang cukup menarik. Pargoy yang dilakukan oleh remaja lelaki cenderung mendapatkan banyak hujatan daripada pujian. Ketikan netizen memang ‘agak’ pedas terkait hal ini. Tanggapan yang “agak” pedas juga dilontarkan ke remaja Wanita yang membuat konten Pargoy ini. Mengapa demikian? Mereka yang membuat konten ini memperlihatkan goyangan yang cukup ‘panas’. Sehingga mengundang jari-jari netizen untuk berkomentar yang pedas dan dapat mengarah ke hujatan, atau bahkan ke pelecehan sekalipun.

Tanpa disadari, konten Goyang Pargoy di TikTok memiliki konotasi yang negatif seiring semakin sering trending. Netizen menganggap bahwa Pargoy ini identik dengan goyangan yang ‘panas’, sehingga anggapan mereka akan tertuju pada hal yang negatif.  

Sebagai generasi muda yang sangat erat dengan dunia digital, yang mana dari teknologi dapat belajar, bermain, dan bersosialisasi, tidak dipungkiri bahwa kepekaan dan kewaspadaan terhadap trend-trend yang sedang hangat cenderung lemah. Akibatnya, generasi milenial yang melihat sesuatu yang sedang menjadi trend, mereka spontan melakukannya dan diikuti tanpa memperhatikan kewaspadaan dan dampak dari hal tersebut.

Sering menjadi trend dan banyak bermunculan di “FYP” TikTok, menjadikan Joget Pargoy sering dilakukan dan diikuti oleh remaja-remaja dan beberapa seleb. FYP atau For Your Page merupakan istilah di TikTok yang mana diartikan sebagai beranda utama. Adapun tagar yang mengiringinya yaitu #fyp, di mana jika menggunakan tagar tersebut koten yang dibuat diharapkan dapat muncul di beranda pengguna TikTok lainnya.

Fenomena inilah yang mendorong para remaja cukup antusias dalam melakukan Joget Pargoy karena jika konten mereka #fyp, maka mereka akan cukup dikenal dan dapat meningkatkan pengikut mereka di TikTok.

Selain tagar #fyp, tagar #pargoy juga ramai digunakan. Jika kita mencari di kolom pencarian di TikTok, akan tertera berapa penonton yang menonton koten goyang pargoy ini. Sebanyak 3,2 Miliar penonton untuk tagar #pargoy mampu membuktikan bahwa orang-orang cukup antusias dengan konten ini.

Dari banyaknya antusiasme remaja dan tak sedikit pula para public figure mengikuti trend ini, tingkat kewaspadaan terhadap trend menjadi menurun. Akibatnya timbul sebuah persepsi netizen yang tak jarang mengarah ke negatif terhadap trend ini. Di sinilah pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan kontrol diri terhadap suatu trend, apakah baik untuk dilakukan ataukah sebaliknya. Selain meningkatkan kewaspadaan, kita yang berperan sebagai netizen untuk lebih selektif dalam menonton sebuah konten. Jika tidak menyukai trend yang sedang hangat, lebih baik mengabaikan dan mencari konten yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Mengontrol jari-jari untuk tidak mengomentari suatu hal yang memang tidak penting bagi kita juga merupakan usaha untuk menghindari sebuah konflik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun