Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia. Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-perlahan mulai pudar. gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interistik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Cara penanganan agar semua pengaruh tersebut dapat diambil sisi positifnya saja adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Dengan tertananamnya jati diri bangsa pada setiap individu diharapkan mampu menjadi filter bagi kebudayaan asing yang bisa masuk kapan saja dan dimana saja.
Strategi kebudayan kedepan sebenarnya yang diperlukan bukan hanya menjadi tukang-tukang teknologi, tetapi masyarakat mesti mampu menjadi penemu, dengan kata lain mendidik masyarakat untuk berfikir, berkata dan bertindak yang benar. Dengan demikian masyarakat Indonesia mampu mengkolaborasikan antara produk budaya dengan teknologi. bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikomsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing.
Referensi
Dini, J. P. A. U. (2021). Penanaman sikap sopan santun dalam budaya jawa pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 2059-2070
Apriliani, E. I., & Dewi, N. K. (2019). Tata Krama Budaya Jawa Membentuk Sikap Santun Anak Usia Dini. Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 1(1), 28-35.
Agustin, D. S. Y. (2011). Penurunan rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda akibat globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 4(2), 177-185.
Pradana, C. S., & Setyastama, R. (2018). Pendidikan tata krama dan sopan santun dalam pertunjukan tari klasik gaya Yogyakarta di Bangsal Srimanganti Keraton Yogyakarta. Jurnal Gama Societa, 1(1), 53-59.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H