Mohon tunggu...
Bayu Akbar Pratama
Bayu Akbar Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan menyerah, tetaplah berjuang. Karena menjadi besar berawal dari hal kecil.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bangun "Habbit" dengan Teknik 69

9 Oktober 2020   18:18 Diperbarui: 9 Oktober 2020   18:29 3453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pernah gak sih, diantara para pembaca, yang ngerasain hidupnya gitu-gitu aja? Selamat! Kalian tidak sendiri kok, penulis juga ngerasain hal serupa. Hehe.

Zona nyaman, ya! Itulah penyebab yang membuat diri kita cenderung terkurung di dalam kehidupan yang tidak pernah bergerak. Zona nyaman ini bukan berarti kita nyaman dan baik-baik saja. Malah itu membuat kita tidak maju-maju, karena sudah nyaman dalam kemalasan.

Katanya mau sukses di usia muda. Ingin punya rumah sebelum menikah, lulus tepat waktu, punya bisnis, bikin youtube, nerbitin buku, jadi selebgram, dan mendapat penghargaan dari perusahaan. Kalo belum keluar dari zona nyaman, ya percuma.

Setiap orang, kepingin hidupnya berubah ke arah lebih baik. Banyak sekali planning di dalam kepala, sampai-sampai kita catat planning itu agar tidak lupa. Namun, jika tidak ada tindakan dan planning tersebut tidak dijalankan, tapi kamu mau sukses. Selamat! Kamu luar biasa gila.

Maka dari itu, untuk memulai sesuatu yang baru agar keluar dari zona nyaman, dengan tujuan mencapai impian yang ditargetkan. Kita harus melakukan  yang namanya habit yang baru.

Habit ini sendiri adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus, sehingga lama-kelamaan otak akan otomatis melakukannya tanpa harus berpikir terlebih dahulu.

Nah, habit ini dilakukan dalam skala yang tidak singkat. Menurut penelitian, habit terbentuk disaat orang tersebut melakukannya selama 66 hari. Setelah 66 hari, orang tersebut akan menemukan kebiasaan yang baru dan tentunya banyak memberikan hal positif di dalam dirinya.

Tapi di sini saya lebih menerapkan habit selama 69 hari. Mengapa 69 hari? Karena saya terinspirasi dari video seorang youtuber GAMAL. Untuk link videonya silahkan klik di sini. Cocok nih buat anak muda yang ingin ganteng maksimal, dijamin gak bakalan nyesel deh nonton video-nya.

Saat itu, saya sedang iseng melihat produk sabun muka di-youtube beliau. Ada satu video yang membuat saya tertarik, yaitu teknik 69 ini. Namun, penjelasannya lebih mengarah ke masalah seksual.

Tapi, teknik 69 bukan semata-mata ke arah masalah seksualitas. Ada banyak sekali habit baru yang tentunya dapat kita lakukan. Nah bagaimana caranya agar kita bisa menerapkan teknik 69 supaya menciptakan habit yang baru? Simak terus ya!

1. Tentukan Habit mu dan Mulai dari Sekarang!

Sumber gambar: KajianPustaka.com
Sumber gambar: KajianPustaka.com

Sebelum memulai habit, kita terlebih dahulu harus tahu habit apa yang ingin kita ciptakan. Ada banyak sekali habit, seperti: bisa bangun pagi, bisa olahraga, bisa kurus, dll. Sesuai dengan habit yang ingin kamu bentuk.

Saya contohkan dari diri saya sendiri. Yaitu, mengurangi bermain sosmed. Saya sudah menjalankannya selama 2 minggu. Awalnya tidak mudah, tapi dengan niat dan tekad yang kuat untuk berubah ke arah yang lebih baik, saya melakukannya. Jadi lakukan sekarang, jangan nanti-nanti ya!

2. Gagal? Coba Terus Sampai Berhasil

Sumber gambar: PinjamModal.id
Sumber gambar: PinjamModal.id

Seringkali, ketika kita mencoba sesuatu, lalu kita gagal melakukannya. Maka pilihan yang terakhir yaitu menyerah. Hah? Salah mas Bro! Kalo gagal jangan nyerah, tapi coba terus. Katanya mau sukses, ayo! Jangan manja dengan kemalasan.

Ketika saya mencoba mengurangi bermain sosmed. Gagal sudah menjadi santapan. Rasanya tidak tahan jika bermain sosmed sebentar. Jari-jari tangan seakan sudah hafal letak instagram di layar hp.

Maunya itu berjam-jam buka instagram. Tarik ulur beranda, nge-like foto cewek cantik, lihat pencapaian orang lain, yang membuat waktu terbuang percuma. Yang didapat malah insecure karena melihat kelebihan dan pencapaian orang lain, Kan kesel. Udah pemalas, gabut, kerjaannya cuma buka sosmed, ujung-ujungnya malah dapat insecure.

Kemudian saya tersadar, dan bertekad untuk mengurangi bermain sosmed. Tak apa gagal, asal terus mencoba sampai habit itu terbentuk.

Akhirnya, perlahan  kebiasaan saya bermain sosmed berkurang. Yang tadi awalnya berjam-jam, sekarang menjadi  30 menit. Sehingga waktu untuk produktif semakin banyak.

Maka dari itu, jangan mudah menyerah ya! Ulangi terus jika gagal. Lebih baik gagal untuk mencapai keberhasilan, daripada hanya berdiam diri menikmati kehidupan yang itu-itu saja.

3. Paksakan

Sumber gambar: Klikdokter.com
Sumber gambar: Klikdokter.com

Disaat sudah setengah jalan, otak men-dopamin kita untuk melakukan kebiasaan lama. Misalnya, menyuruh kamu merokok kembali disaat kamuberusaha ingin berhenti merokok.

Apa itu dopamin? Dopamin adalah sebuah zat yang dikeluarkan oleh otak untuk menimbulkan rasa senang.

Sudah sampai setengah jalan, sepintas kita berpikir "Sesekali boleh nih, hanya satu batang saja. Setelah itu gak lagi deh, janji." Jangan lakukan! Lawan otak kalian sendiri, paksakan terus sampai habit baru kalian terbentuk. Ingat, ada banyak hal baru yang lebih bermanfaat setelah kamu membentuk habit baru.

Mengapa dipaksakan? Bukannya kalo dipaksakan itu nggak baik? Memang benar, sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Sesekali mencoba memang tak apa. Tapi apakah kalian tidak memikirkan perjuangan keras disaat kalian memulai, lalu kemudian malah dilupakan begitu saja.

Dengan dipaksa, kalian sudah memulai fase yang luar biasa. Yaitu dimulai dengan terpaksa, lama-lama terbiasa, lalu menjadi kebutuhan. Pernah mendengar kalimat ini? Jika sudah siram di dalam hati. 

Bagi yang belum, tanamkan di dalam hati. Biarkan kalimat itu tumbuh dan berakar di hati kalian. Paksakan terus ya! Kalo itu untuk kebaikan dirimu sendiri, kenapa tidak.

4. Beri Hadiah Ketika Berhasil dan Beri Hukuman Ketika Gagal

Sumber gambar: idntimes..com
Sumber gambar: idntimes..com
Untuk perjuangan kamu yang luar biasa, harus ada hadiah untuk merayakannya. Buat target pencapaian kamu, mau 10 hari, 20 hari. Jika kamu berhasil melewatinya, manjakan dirimu dengan hadiah, sembari menuju ke 69 hari.

Terserah hadiahnya apa saja, intinya yang membuat mu senang. Kamu patut merayakan kerja keras yang luar biasa itu. Seperti bermain game sepuasnya, makan martabak, dll. Tapi ingat, hadiahnya jangan sampai merusak habit yang kamu bentuk. Habit-nya buat ngurusin badan, hadiahnya malah sate dua bungkus. Kan sama aja boong.

Bagaimana jika dirasa kamu akan gagal? Coba sugesti otak kamu untuk menerima hukuman. Seperti tidak  boleh makan camilan selama seminggu, tidak boleh nonton seharian, push up seratus kali, dll. Nah, dengan hal itu, kamu akan mikir-mikir lagi untuk melanggar tujuan kamu dan memilih untuk tetap selalu bertahan.

Tapi bagaimana jika tetap gagal? Ketika sudah menetapkan hukuman, lakukan dengan penuh tanggung jawab dan bertekad tidak akan mengulangi kembali, jika mengulangi, siap-siap saja hukuman menghampirimu. Ayo lah, apa susahnya sih bertahan? Nggak kasihan apa sama hadiah yang nungguin kamu. Untuk itu, semangat berjuang ya!

Nah, itu dia cara membentuk habit baru dengan teknik 69. Semoga kita dapat keluar dari zona nyaman, dan memulai habit baru untuk kehidupan yang lebih baik. Sampai ketemu di artikel selanjutnya. Dah!

Salam Hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun