Setiap manusia tentunya mempunyai masalah, baik itu masalah kecil maupun masalah besar, semua tergantung kepada waktu dan kondisi disaat kita menghadapinya.
Masalah timbul disebabkan oleh kelalaian serta ketidaksengajaan yang kita lakukan, semisalnya datang terlambat ke sekolah, memecahkan pot bunga, dimarahi bos di kantor, dan masih banyak contoh yang lainnya. Semua kelalaian dan ketidaksengajaan tersebut akan memunculkan sebuah masalah.
Namun, ada satu masalah yang sudah lazim di tengah kita, yaitu masalah ketika datangnya deadline. Teman-teman tentunya sudah mencicipi yang namanya deadline ini.Â
Deadline menjadi momok yang menakutkan, karena ketika seseorang mendekati bahkan terkena deadline akan mendapatkan masalah yang besar. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang deadline dan akibat yang ditimbulkan, teman-teman bisa membaca artikelnya disini.
Saya akan bercerita tentang pengalaman saya ketika mendapatkan masalah. Suatu hari, saya melakukan project dengan mengedit sebuah video, saya mengedit video tersebut berhari-hari hingga akhirnya video itu selesai di edit. Perasaan senang sekaligus lega meliputi semuanya, karena mengedit membutuhkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membuatnya.
Kemudian sampailah ke tahap dimana video tersebut di eksport, disinilah detik-detik datangnya masalah. Video yang saya edit berhari-hari menjadi error sehingga tidak bisa di eksport. Seketika hati terasa hampa, melihat video yang di buat tidak bisa di eksport. Perasaan senang yang telah didapatkan seketika hilang.
Tetapi apakah saya menyerah? Tentu saja tidak. Karena saya percaya, setiap ada masalah pasti ada solusinya. Kita diajarkan banyak sekali pepatah yang menyangkut tentang kehidupan kita, seperti "banyak jalan menuju roma", "tak ada rotan akar pun jadi", dan masih banyak pepatah yang dapat dijadikan solusi untuk menyelesaikan masalah di dalam kehidupan kita.
Sesuai judul di atas, setiap masalah pasti ada solusinya. Untuk itu, saya akan memberikan cara menyelesaikan masalah dengan solusi. Simak terus ya teman-teman!
1. Ceritakan Masalahmu dengan Orang Terdekat
Poin pertama merupakan poin yang terpenting ketika teman-teman mendapatkan masalah. Benar sekali, teman-teman bertahap memberanikan diri berbicara dengan orang terdekat, baik itu ayah, ibu, kakak, adik, sahabat, pasangan, dan lain-lain. Masalah tentunya tidak bisa kita selesaikan sendiri, terkecuali teman-teman sudah pandai menanganinya sendiri.
Akan tetapi, bagaimana dengan orang yang tidak mampu menyelesaikan masalah itu sendirian? Kebanyakan dari mereka akan memendam masalah tersebut sehingga mengakibatkan masalah lain bermunculan. Oleh karenanya, menceritakan masalah menjadi hal terbaik untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Menceritakan masalah tentunya menjadi privasi bagi diri kita. Oleh sebab itu, ketika kita ingin menceritakan masalah kepada seseorang, ceritakanlah masalah tersebut kepada orang yang sangat kita anggap dekat, jangan menceritakan masalah dengan orang yang tidak terlalu dekat bahkan tidak dekat sama sekali, karena akan berbahaya bagi diri kita.
Mengapa berbahaya? Tentunya jika kita ceritakan kepada mereka, akan menimbulkan masalah yang baru, diantaranya mereka tidak perduli dengan masalahmu sehingga tidak ada solusi dari mereka, mereka berpura-pura baik padahal sebenarnya tidak, ini nih yang paling bahaya, ketika seseorang yang kamu ceritakan masalahmu dengannya lalu kebetulan dia membencimu, maka ceritamu akan disebarkan sehingga dirimu dijatuhkan.
Maka dari itu, kita harus pandai dalam memilih seseorang sebagai tempat kita bercerita, pilihlah orang yang sangat dekat denganmu, karena merekalah yang sudah paham tentang dirimu, jadi jangan sampai salah pilih ya teman-teman dan mulailah menceritakan masalah untuk mendapatkan solusi dari mereka.
2. Optimis dan Jangan Pesimis
Setelah teman-teman  menceritakan masalah kepada orang terdekat, langkah berikutnya adalah kita harus optimis. Kata optimis ini sudah tak asing di telinga teman-teman.Â
Dengan optimis ini, kita dapat memiliki pikiran yang positif seputar masalah yang dihadapi. Optimis juga mengharuskan kita untuk selalu tetap tenang akan permasalahan yang dihadapi. Lalu apakah teman-teman sudah menerapkan optimis ini? Saya berharap teman-teman sudah menerapkannya agar setiap masalah yang timbul bisa kita lalui dengan tenang.
Optimis tentunya memiliki rival sejati yaitu pesimis. Dua kata ini tak pernah luput, ketika kita berpikiran positif maka akan dikatakan optimis, sebaliknya ketika kita berpikiran negatif maka kita akan dikatakan pesimis. Jadi dua kata ini bagaikan air dan minyak, tidak bisa menyatu dan berlawanan tetapi memiliki makna yang saling melengkapi.
Oleh karena itu, ketika teman-teman dihadapi oleh suatu masalah, jangan cepat putus asa dan menyerah, jangan takut untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita harus optimis bahwa masalah yang dihadapi memiliki solusi serta kita dapat menyelesaikannya.
Jadi teman-teman mulai dari sekarang harus menanamkan sikap optimis, agar kehidupan teman-teman menjadi berarti, walau pusing sana sini, sehingga menjadi lelah hati, tetapi harus optimis menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3. Â Â Believe in Yourself
Tak cukup rasanya jika kita telah menyelesaikan masalah dan mendapatkan solusi tetapi kita tidak percaya kepada diri kita. Percaya kepada diri kita sendiri sangat diperlukan, karena dapat memacu tingkat kita dalam melakukan sesuatu, salah satunya dalam menyelesaikan masalah.
Kebanyakan dari kita terkadang tidak percaya dengan diri kita sendiri, sehingga kita sering kali memunculkan sikap seperti minder, malu, takut, dan lain-lain yang tentunya akan menggangu segala apa yang telah kita usahakan.
Begitu pun ketika kita menyelesaikan masalah, kita harus yakin dan percaya bahwa kita bisa menghadapi serta menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bagaimana masalah tersebut mau selesai sedangkan kita sendiri tidak percaya bahwa kita dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Oleh karenanya, kita harus menanamkan untuk selalu percaya terhadap diri kita. Tertulis di buku, terucap di motivasi bahwa kita harus percaya kepada orang lain, padahal sebelum melangkah kesana kita terlebih dahulu harus percaya kepada diri kita sendiri. Ingat, bahwa musuh terbesar yang dihadapi adalah diri kita sendiri, maka dari itu kita harus mempercayai diri kita agar segala sesuatu yang kita lakukan berjalan dengan baik.
Mungkin itu saja pembahasan kita seputar cara menyelesaikan masalah, semoga kita dapat menyelesaikan masalah dengan solusi, karena setiap masalah pasti ada solusinya.
Sampai ketemu di artikel selanjutnya.
Salam Hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H