3. Krisis Identitas: Paparan budaya luar seringkali membuat remaja bingung dalam menentukan jati dirinya. Pengaruh media sosial dan tren global mendorong mereka meniru gaya hidup asing, yang kadang bertentangan dengan budaya lokal. Hal ini menimbulkan konflik batin antara mengikuti tren modern atau mempertahankan nilai dan tradisi yang ada. Krisis identitas ini adalah bagian dari proses pencarian diri remaja di era saat ini.
Strategi Pendidikan Karakter dalam Islam
Islam menawarkan solusi konkret untuk membangun karakter pada generasi muda di era digital di antaranya:
1. Penanaman Akidah yang Kuat dan
Membangun pondasi keimanan merupakan langkah awal dalam pembentukan karakter remaja di era digital. Allah SWT berfirman:
......يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini mengingatkan kepada orang tua untuk menjadi pendidik pertama yang menanamkan nilai-nilai tauhid dan akhlak pada anak.
2. Meneladani sikap Rasulullah SAW sebagai suri teladan umat Islam . Remaja membutuhkan role model, baik dari orang tua, guru, maupun pemimpin masyarakat yang konsisten menunjukkan akhlak Islami.Rasulullah bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim)
3. Memanfaatan Teknologi khususnya media sosial dengan Bijak, Islam tidak menolak kemajuan teknologi, asalkan digunakan untuk kebaikan. Remaja perlu didorong untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana belajar dan berdakwah. Rasulullah SAW bersabda:
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
"Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat." (HR. Bukhari)
Dengan media sosial, remaja dapat menyebarkan berita positif dan menjadi agen perubahan.
4. Membiasaan untuk berbuat baik, Karakter terbentuk melalui dari kebiasaan, memang terkadang membiasakan sesuatu hal itu sulit, tapi kita harus belajar dan memaksanya karena yang awalnya dari terpaksa lama kelamaan akan terbiasa, Rasulullah SAW bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Abu Dawud)
Kegiatan seperti shalat berjamaah, sedekah, dan menghafal Al-Qur'an dapat menjadi cara efektif membiasakan akhlak mulia.