Dalam sejarah candi pari dahulu di atas gerbang ada batu dengan angka tahun 1293 saka = 1371 M. merupakan peninggalan zaman majapahit pada masa pemerintahan Prabu Hayam  Wuruk 1350 -- 1389 M. Bangunan dari zaman Majapahit biasanya terbuat dari batu bata merah dan selalu berorientasi vertikal, langsing pada bagian tubuhnya, kemudian atapnya berbentuk trapesium. Satu-satunya ciri periode Majapahit di Candi Pari hanya bahannya yang terbuat dari batu bata merah. Bagian ambang pintu serta atas gerbang terbuat dari batu andesit.
Menurut cerita rakyat, candi Pari didirikan sebagai simbol kesuburan desa setempat dengan produksi padi yang melimpah dan mampu menyetorkan upeti kepada Raja Majapahit. Selain sebagai sejarah peninggalan kuno, candi Pari juga dimanfaatkan sabagai tempat pengembangan dan pelestarian budaya dengan diadakan festival budaya sidoarjo.
Dari kesimpulan budaya napak tilas candi nusantara yang diadakan lembaga pelestarian dan pelindung budaya nusatara (LP2BN).
kota sidoarjo dan (LP2BN) cabang bojonegoro maka sebagian untuk mengangkat, melestarikan, dan menjaga keanekaragaman budaya -- budaya nusantara supaya terkemuka di manca negara.
Dan berikut dokumentasi napak tilas nusantara yang ber-ideologi Pancasila tetap jaya NKRI harga mati.
Sumber : Bayu aji utomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H