"....naik kereta api..tut tut tut...siapa hendak turut...ke bandung...surabaya.." itulah penggalaan syair lagu berjudul naik kereta api. sekian tahun lalu, naik kereta api identik dengan ketidaktertiban, "suk-sukan", dan berbagai macam kekacauan lainnya. ini saya ceritakan dalam catatan saya http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2009/12/13/naik-kereta-api-tuttuttut-37323.html.
nah, setelah kurang lebih 3 tahun tidak naik kereta api, pada mudik 2014 ini saya berkesempatan menjajal moda transportasi ini. kini mencari tiket sangat mudah, cukup membuka situs milik pt kai. informasi perjalanan, harga tiket, serta ketersediaan kursi terpampang dengan jelas.
jika jadwal perjalanan kita cocok tinggal dilakukan pemesanan. untuk pembayarannya pun sangat mudah, bisa langsung ke gerai atm atau jaringan minimarket alfamart/indomart. saat mudik 2014 lalu saya melakukan pembelian dan pembayaran tiket kereta api di alfamart alun-alun kebumen.
bukti pembelian ini kemudian saya bawa ke stasiun kebumen. di stasiun kebumen ternyata tersedia layanan mandiri pencetakan tiket, cukup dengan memasukkan kode pemesanan, tiket langsung dapat dicetak. nah, begitu mudahnya, sampai saya kaget sendiri.....
pada hari h keberangkatan, yaitu minggu 3 agustus 2014 pukul 12.15 wib saya sampai di stasiun kebumen. ketika sampai, saya melaporkan ke petugas, kemudian dilakukan pemeriksaan tiket dan ktp saya. setelah diperiksa dan cocok saya dipersilakan masuk ke ruang tunggu.
[caption id="attachment_354844" align="aligncenter" width="300" caption="ruang tunggu stasiun kebumen(bayuaji, 2014)"][/caption]
saya pun segera masuk ke ruang tunggu. suasanannya cukup tenang. hanya petugas dan beberapa orang calon penumpang yang ada dalam ruang tunggu. tidak terlihat pedagang asongan, serta orang-orang yang tidak berkepentingan, maupun perokok di ruang tunggu tersebut.
saya adalah calon penumpang ka pasundan(ac ekonomi) rute bandung-surabaya. sesuai jadwal kereta ini tiba pukul 12.30 wib dan berangkat pukul 12.46 wib. hari itu kereta terlambat sekitar 3o menit, dan baru berangkat pada pukul 13.15 wib. begitu saya naik kereta pasundan...upss...kaget juga.
ternyata kereta api ekonomi sudah dilengkapi ac. ac yang digunakan bermerk sharp..o lala.....penumpangnya pun sesuai tempat duduk, tidak ada cerita suk-sukan dan tempat duduk dijual ganda. selama perjalanan tidak ada pedagang asongan. selain itu tertulis aturan tegas dilarang merokok.
aturan dliarang merokok berlaku untuk calon penumpang maupun petugas. jika bandel merokok, maka sesuai ketentuan penumpang atau petugas akan diturunkan di stasiun pemberhentian berikutnya. perjalanan hari itu cukup nyaman. waktu tempuh dari kebumen ke jogja(lempuyangan) hanya sekitar 1,5 jam.
saat akan berhenti di stasiun lempuyangan, ada pengumuman di dalam kereta, yang menyatakan bahwa sebentar lagi akan sampai. penumpang yang akan turun diminta bersiap diri dan terdengar ucapan terima kasih karena telah menggunakan kereta api.
[caption id="attachment_354846" align="aligncenter" width="300" caption="ka pasundan memasuki stasiun kebumen(bayuaji, 2014)"]
kali kedua saya naik kereta api, pada 18 agustus 2014. saya menggunakan kereta yang sama yaitu ka pasundan. rutenya pun sama dari kebumen ke jogjakarta(lempuyangan). saya tiba di stasiun kebumen pukul 12.10 wib. saya pun langsung melapor ke petugas dan dilakukan pemeriksaan tiket dan ktp.
setelah oke, saya pun masuk ke ruang tunggu. kali ini kereta pasundan tiba tepat waktu. persis sesuai jadwal pukul 12.30 wib kereta tiba. kereta berangkat juga sesuai jadwal pada pukul 12.46 wib. perjalanan cukup nyaman. pukul 14.08 wib kereta pun tiba di stasiun lempuyangan. wouuww....benar-benar tepat waktu.
bandingkan dengan naik bus akap, bahkan kelas patas sekalipun, kebumen-jogja di siang hari paling banter hanya dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam. ke depan, pemerintah harus lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan kereta api. soal ketepatan waktu dan waktu perjalanan yang lebih singkat haruslah menjadi perhatian.
hanya berharap, semoga bila pak jonan tidak lagi di pt kai, kualitas layanan tidak menurun. pemerintah juga mesti serius mengembangkan kereta api sebagai moda transportasi darat dari sabang sampai merauke. membangun kereta api bisa diambil dari alokasi subsidi bbm, daripada 300 triliun rupiah terbuang percuma, lebih baik dananya dialihkan untuk pembangunan dan pengembangan kereta api. yang tentu saja membuka lapangan kerja baru dan di masa depan lebih hemat energi. bukankah hemat energi, hemat biaya.
bagaimana pak jokowi dan pak jk? semoga bermanfaat.
salam dari lombok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H