akibat parkir sembarangan, seringkali terjadi antrian panjang dan kemacetan di tempat penurunan calon penumpang. nah, kalau sudah antri dan macet maka bunyi klakson pun bersahutan. benar-benar membuat telinga sakit.
kekurangan berikutnya adalah pedagang asongan. soal klasik sejak bandara beroperasi. sebenarnya, pengelola bandara telah menyediakan tempat khusus untuk para pengasong. namun kenyataannya pengasong malah betebaran di berbagai sudut bandara. belum lagi terpal, serta plastik pelindung yang digunakan pengasong, makin membuat bandara terlihat kumuh.
padahal, di bandara ini di berbagai sudut terdapat petugas keamanan. baik dari pihak angkasa pura, polisi, satpol pp, bahkan tni-au. namun tampaknya soal parkir dan pedagang asongan belum juga beres hingga kini. meskipun di koran lokal lombok, seringkali diberitakan soal koordinasi antar instansi di bil. kenyataannya soal parkir sembarangan dan pengasong belum juga terselesaikan.
bisa jadi pihak angkasa pura sebagai pengelola bil perlu belajar ke pt kereta api indonesia(kai). soal pengasong di kereta api dan parkir kendaraan di stasiun berhasil diselesaikan oleh pt kai. keberhasil pt kai slah satunya disebabkan oleh ketegasan dalam menegakkan peraturan. jadi pengelola bil, mau tunggu apa lagi........................
salam dari lombok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H