Mohon tunggu...
bayu ahmad f
bayu ahmad f Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas muhammadiyah ponorogo

Hobi sepak bola dan voly

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bersaing di era digital : strategi public relation metro tv dalam mempertahankan minat penonton milenial / gen z

31 Januari 2025   14:29 Diperbarui: 31 Januari 2025   14:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN
Dalam beberapa dekade terakhir, lanskap media Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan, terutama seiring dengan berkembangnya teknologi digital dan pergeseran perilaku konsumsi media. Perubahan ini sangat terasa dengan semakin berkembangnya berbagai platform digital seperti media sosial, YouTube, dan layanan streaming on-demand, yang mempengaruhi cara audiens, khususnya generasi milenial dan Gen Z, mengakses dan berinteraksi dengan konten media. Generasi milenial dan Gen Z, yang dikenal dengan kecintaan mereka terhadap media digital dan konsumsi informasi secara cepat, telah memaksa perusahaan media berinovasi dalam mempertahankan minat audiens yang semakin cerdas dalam memilih konten yang mereka konsumsi. Sebagai salah satu stasiun televisi terbesar dan terkemuka di Indonesia, Metro TV menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan relevansinya di mata penonton muda yang lebih cenderung memilih platform digital untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Fenomena ini menjadi tantangan bagi Metro TV, yang sebelumnya mengandalkan media tradisional seperti siaran televisi untuk menjangkau audiens luas. Untuk itu, strategi komunikasi yang efektif dibutuhkan guna menjaga citra perusahaan dan mempertahankan loyalitas penonton, khususnya penonton milenial dan Gen Z.
Public relations atau hubungan masyarakat menjadi salah satu elemen kunci dalam mengelola citra dan komunikasi perusahaan di era digital. Public relations tidak hanya berperan menciptakan hubungan baik dengan audiens, tetapi juga dalam memperkenalkan inovasi konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat penonton muda. Dalam konteks ini, Metro TV perlu menerapkan strategi public relations yang tepat untuk menarik perhatian dan mempertahankan keterlibatan audiens milenial dan Gen Z. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana Metro TV merancang dan melaksanakan strategi public relations yang relevan di tengah dinamika perkembangan media digital. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis bagaimana Metro TV menggunakan strategi public relations di era digital untuk menarik dan mempertahankan minat penonton milenial dan Gen Z. Dalam pembahasan ini, akan dieksplorasi berbagai upaya yang dilakukan oleh Metro TV untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens muda, baik melalui penggunaan platform digital maupun melalui penyajian konten yang sesuai dengan kebutuhan informasi mereka. Penelitian ini juga akan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi Metro TV dalam mempertahankan daya tarik di tengah persaingan ketat dengan platform media digital lainnya.
 
PEMBAHASAN
Pemanfaatan Media Sosial sebagai Platform Komunikasi
Metro TV telah secara cermat memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan YouTube sebagai sarana utama untuk menjangkau audiens milenial dan Gen Z. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumsi media, terutama di kalangan generasi muda, media sosial telah menjadi saluran komunikasi yang sangat efektif dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan keterlibatan penonton. Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan informasi, dan untuk membangun interaksi yang lebih personal dan langsung dengan audiens, yang merupakan elemen kunci dalam membangun loyalitas di kalangan penonton muda. Dengan memproduksi konten yang disesuaikan dengan preferensi dan kebiasaan audiens milenial serta Gen Z, Metro TV mampu menciptakan daya tarik yang lebih kuat melalui platform-platform ini. Konten yang lebih ringan, kreatif, dan mudah diakses menjadi prioritas dalam menarik perhatian generasi muda yang cenderung mencari hiburan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menghibur. Metro TV, misalnya, menyajikan video behind-the-scenes yang memberikan gambaran lebih dekat tentang proses produksi mereka. Konten seperti ini dapat memberikan nuansa eksklusif dan memungkinkan penonton merasa terhubung langsung dengan proses yang berlangsung di balik layar.
Selain itu, Metro TV juga menggunakan fitur live streaming acara untuk memfasilitasi penonton agar dapat mengakses siaran secara real-time, memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam interaksi langsung dengan acara yang sedang berlangsung. Dengan cara ini, Metro TV tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga kesempatan bagi audiens untuk terlibat dalam percakapan sosial yang relevan dengan acara tersebut. Kampanye berbasis hashtag di media sosial juga menjadi salah satu strategi yang diimplementasikan untuk meningkatkan visibilitas program-program tertentu. Melalui kampanye hashtag, Metro TV dapat memanfaatkan tren media sosial untuk mendorong keterlibatan audiens, yang kemudian bisa menjadi alat untuk memperkuat citra merek di mata penonton muda. Melalui pendekatan ini, Metro TV berhasil menjawab kebutuhan penonton milenial dan Gen Z yang cenderung lebih memilih media yang memberikan pengalaman lebih dari sekadar menonton pasif. Dengan menjadikan media sosial sebagai platform utama dalam strategi komunikasi mereka, Metro TV tidak hanya berhasil menjangkau audiens yang lebih luas tetapi juga menciptakan interaksi yang lebih dalam dan lebih bermakna, yang akhirnya membantu membangun loyalitas dan keterlibatan jangka panjang dari penonton muda.
Pengembangan Konten Digital untuk Akses yang Lebih Fleksibel
Di tengah perkembangan pesat teknologi digital, Metro TV telah mengadaptasi strategi media dengan memperkenalkan berbagai platform digital yang memungkinkan penonton untuk menikmati tayangan kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan preferensi mereka. Ini merupakan langkah strategis yang sangat relevan, mengingat audiens milenial dan Gen Z memiliki kebiasaan menonton yang sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih menyukai kebebasan dalam mengakses konten sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka inginkan, alih-alih terikat pada jadwal siaran tradisional yang terbatas oleh waktu dan lokasi. Dengan menghadirkan aplikasi dan platform streaming online, Metro TV tidak hanya menjawab kebutuhan audiens, tetapi juga memanfaatkan tren konsumsi media yang lebih fleksibel dan on-demand. Metro TV telah meluncurkan aplikasi dan layanan streaming online yang memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai tayangan, baik itu program berita, talk show, dokumenter, hingga acara hiburan lainnya, tanpa harus terikat pada jadwal siaran tertentu. Melalui platform ini, penonton dapat menonton acara favorit mereka kapan pun mereka inginkan, baik itu di pagi hari, siang, atau bahkan tengah malam, sesuai dengan kenyamanan dan waktu luang mereka.
Akses yang fleksibel ini memungkinkan Metro TV untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda yang sangat aktif di dunia digital dan cenderung mencari kebebasan dalam memilih waktu menonton yang paling sesuai dengan rutinitas mereka. Selain itu, dengan hadirnya platform streaming dan aplikasi mobile, Metro TV memberikan kemudahan bagi penonton untuk menonton tayangan di berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, atau laptop, tanpa tergantung pada televisi kabel atau perangkat khusus lainnya. Hal ini sangat penting karena audiens milenial dan Gen Z lebih sering mengakses konten melalui perangkat mobile, yang memungkinkan mereka untuk menonton sambil beraktivitas di luar rumah, seperti saat perjalanan, di kafe, atau di tempat lain. Aplikasi Metro TV memberikan kemudahan bagi penonton untuk mengakses tayangan dengan kualitas gambar dan suara yang baik, meskipun mereka sedang berada di luar rumah atau sedang bergerak. Selain fleksibilitas dalam waktu dan tempat, aplikasi dan platform streaming Metro TV juga mendukung pengalaman menonton yang lebih personal. Penonton dapat memilih tayangan yang mereka sukai dan menyusunnya sesuai dengan preferensi pribadi, memberi mereka kendali penuh atas pengalaman menonton mereka.
 
KESIMPULAN
Dalam menghadapi persaingan di era digital, Metro TV telah berhasil mengadaptasi strategi public relations untuk menarik dan mempertahankan minat penonton milenial dan Gen Z. Dengan memanfaatkan media sosial, Metro TV mampu menjangkau audiens muda yang sangat terhubung dengan platform digital. Konten yang relevan, ringan, dan interaktif, seperti video behind-the-scenes dan kampanye berbasis hashtag, dapat menjadi daya tarik utama. Penyampaian pesan yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari audiens, menggunakan bahasa yang gaul dan humoris, juga berhasil meningkatkan kedekatan Metro TV dengan penonton muda. Selain itu, kolaborasi dengan influencer semakin memperkuat daya tarik program Metro TV di kalangan generasi muda, yang lebih memilih rekomendasi dari tokoh yang mereka ikuti. Interaktivitas dalam program siaran, memberi kesempatan bagi penonton untuk terlibat langsung dengan acara yang mereka tonton, menciptakan pengalaman menonton yang lebih dinamis. Pengembangan konten digital melalui aplikasi dan platform streaming juga memungkinkan penonton menonton tayangan kapan saja dan di mana saja, meningkatkan kenyamanan mereka. Ke depannya, penting bagi Metro TV untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan teknologi digital dan beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumsi.
 
REFERENSI
Akbar, Nurdyas, dan Muh. Ruslan Ramli. "Strategi Kreatif Produser Sport TV One dalam Meningkatkan Rating Penonton (Studi Kasus Program Onepride TV One)." AJSH: Arus Jurnal Sosial dan Humaniora 4, no. 3 (2024): 1205--11.
Cahyono, Nikotiyanto Dwi. Kepemimpinan di Era Disrupsi: Memimpin SDM dengan Efektif dalam Dunia yang Berubah Cepat. Jakarta: PT Indonesia Delapan Kreasi Nusa, 2025.
Delila, dan Sholihul Abidin. "Analisis Strategi Komunikasi Batam Televisi dalam Menarik Minat Penonton pada Program Berita Detak Kepri Siang." Scientia Journal: Jurnal Ilmiah Mahasiswa 6, no. 1 (2024): 1--10.
Edwar, Muhammad Thariq, dan Ribut Priadi. "Peran Komunikasi Interaktif Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Sumatera Utara dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat pada Tayangan dan Pemberitaan Tidak Bermutu." Jurnal Rectum: Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana 6, no. 2 (2024): 410--29.
Kari, Rangga, Oxana A. F. Simanungkalit, Mahran Hawari, Hanifah Handayani, Bintang Pratiwi, dan Nova Andrian. "Analisis Wacana Van Dijk pada Media Sosial Tiktok: Dampak dan Potensi Penggunaan Berkala Untuk Kebutuhan Media." Jurnal Ide Bahasa: Inspirasi Dosen Bahasa dan Sastra 6, no. 1 (2024): 136--48.
Mohd Hamizi, Muhammad Adil Fikri. "Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Baharu dan Impaknya terhadap Masyarakat Malaysia." Perspektif: Jurnal Sains Sosial Dan Kemanusiaan 15, no. Special (2023): 24--37.
Razali, Geofakta. "Konformitas Standar Indeks Siaran Televisi: Tantangan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam Psikologi Komunikasi Audiens di Era Postmodernisme." Jurnal Mahardika Adiwidia 3, no. 1 (2023): 48--55.
Rinidji, Alif Putra, dan Dasrun Hidayat. "Perubahan Perilaku Masyarakat dalam Menghadapi Transformasi Digital dalam Penyiaran Televisi (Studi Kasus Mengenai Kebiasaan Baru Masyarakat di Desa Cingcin dalam Menyikapi Digitalisasi Penyairan Televisi)." Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik 11, no. 1 (2024): 167--76.
Setiawan, Muhammad Rifki, Farida Hariyati, Yulia Rahmawati, dan Olih Solihin. "Pemanfaatan Media Sosial Youtube MetroTV Sebagai Media Kampanye Anies Baswedan Menjadi Calon Presiden 2024." Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi 14, no. 2 (2024): 17--31.
Sudrajat, Ali, Lisdyanto, Jeffry Kurniawan, dan Jerry Heikal. "Shared Value Analysis Young Professionals Enjoying Video Streaming: An Ethnographic Perspective." JMA: Jurnal Media Akademik 3, no. 1 (2025): 1--15.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun